Serangan Israel di sekolah Gaza Tewaskan Belasan Orang

Arsip foto – Seorang gadis Palestina bermain dengan mainan di reruntuhan kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza utara (5/6/2024). ANTARA/Xinhua/Mahmoud Zaki/aa.

Gaza – Pada Kamis (1/8), perwakilan Pertahanan Sipil Palestina di Gaza, Mahmoud Basal, menyatakan bahwa serangan Israel terhadap kamp pengungsi sementara di salah satu sekolah di Kota Gaza menewaskan lebih dari 10 orang.

“Pembantaian yang dilakukan pasukan keamanan Israel kembali terjadi hari ini. Beberapa waktu lalu, salah satu sekolah di daerah Shejaiya, tempat tinggal banyak keluarga, diserang… saat ini, 10 jasad telah dibawa ke rumah sakit,” kata Basal kepada wartawan.

Menurutnya, puluhan orang masih tertimbun reruntuhan.

Tentara Israel (IDF) menyatakan bahwa informasi intelijen yang dikumpulkan menunjukkan bahwa Hamas, kelompok perjuangan Palestina, merencanakan serangan terhadap Israel dengan menggunakan kompleks sekolah tersebut.

IDF menyatakan bahwa IAF menyerang ekstremis yang beroperasi di dalam kompleks Sekolah Dalal di wilayah Shejaiya di Kota Gaza. Kompleks ini digunakan Hamas sebagai tempat persembunyian komandan dan operator sekaligus merencanakan serangan teror, menurut intelijen IDF dan ISA.

“Sejumlah langkah telah diambil” sebelum terjadi serangan guna meminimalkan jumlah korban sipil, menurut IDF melalui akun Telegram.

Sebelumnya pada 7 Oktober 2023, Israel menghadapi serangan roket dari Jalur Gaza yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Pada saat itu, petempur Hamas menyusup ke daerah perbatasan dan menembaki militer dan warga sipil, menyandera lebih dari 200 orang. Jumlah korban yang dilaporkan oleh otoritas adalah sekitar 1.200.

Dalam tindakan balas, IDF memulai Operasi Pedang Besi di Jalur Gaza, yang melibatkan serangan terhadap warga sipil.

Selain itu, Israel mengumumkan pengepungan penuh wilayah kantong tersebut. Mereka akan menghentikan akses ke air, listrik, bahan bakar, makanan, dan obat-obatan.

Sejak 7 Oktober, serangan Israel di Gaza telah menewaskan 39.400 orang dan melukai lebih dari 91.100 orang, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Sumber: Sputnik / Antaranews