Terjadi Penculikan, Pelajar di Jakbar Dihimbau Jangan Pakai Perhiasan ke Sekolah

4
(1)

Selembar poster di Jalan Inspeksi Kali Grogol, Palmerah yang menunjukan wajah pria tak dikenal yang menculik dan merampok harta seorang siswi SMPN 101 Jakarta berinisial di Palmerah, Jakarta Barat, Rabu (31/7/2024). (ANTARA/Dokumentasi Pribadi)

Jakarta – Pelajar di Jakarta Barat (Jakbar) diminta untuk menghindari memakai atau menunjukkan perhiasan berharga saat berangkat ke sekolah.

Kepala Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat, Diding Wahyudin, mengeluarkan imbauan tersebut sebagai tanggapan atas kejadian penculikan dan penjarahan barang berharga seorang siswi kelas 8 SMPN 101 Jakarta di Palmerah, Jakarta Barat, pada Kamis (25/7) lalu.

“Kita mengimbau kalau pakai hal-hal yang mencolok misalnya emas, entah gelang, kalung ya kita harapkan jangan dipamerkan gitu. Apalagi di jalan yang rawan ya kan atau lagi sendirian. Kalau mungkin ke kondangan bersama ibunya, ada yang jaga itu silahkan aja. Tapi kalau ke sekolah, yang sederhana aja,” kata Diding yang  dihubungi di Jakarta. Kamis.

Diden menyatakan bahwa imbauan tersebut bukan berarti larangan; sebaliknya, itu adalah pengingat untuk selalu berhati-hati untuk mencegah insiden seperti yang menimpa siswi SMP tersebut.

Saya akan menyampaikan kepada kepala sekolah agar orang tua mengetahui apa yang diizinkan untuk dibawa ke sekolah. Karena tidak ada aturan itu, mereka tidak boleh memakai anting-anting atau kalung. Mereka boleh memakai kalung agar tidak kelihatan (misalnya) di dalam kerudung.

Lebih lanjut, Diding mengingatkan, dalam keadaan sepi baik di sekolah maupun di luar sekolah, khususnya di tempat yang potensial terjadi tindak kejahatan, barang berharga sebaiknya tidak ditunjukkan.

“Jadi paling kita mengimbau agar anak-anak untuk jaga keselamatannya. Jangan bawa perhiasan yang berharga ya, HP (ponsel) juga jangan sampai kelihatan, apalagi lagi sepi. Sekarang apalagi banyak perampasan di jalan dan lain sebagainya,” katanya.

“Ini imbauan bukan cuma buat SMPN 101 Jakarta saja, tapi untuk semua sekolah di Jakarta Barat,” tambah Diding.

Seorang siswa kelas 8 SMPN 101 Jakarta berinisial S diculik pada Kamis (25/7) pagi oleh seorang pria tak dikenal. Seorang pria yang tidak diketahui menemui siswa saat mereka tiba di sekolah pagi itu dan memberi tahu mereka bahwa ibu S mengalami kecelakaan. Penjahat memanfaatkan keadaan sekolah yang masih pagi dan ketiadaan satpam untuk mengajak pergi S.

Saat S tiba di jembatan penyeberangan orang (JPO) di wilayah Gatot Soebroto, dia kemudian dijatuhkan ke aspal hingga pria itu mencuri anting-anting dan cincinnya. Untungnya, siswi tersebut tidak mengalami luka dalam insiden tersebut.

Sumber Antaranews

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 4 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

0Shares

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *