Istanbul –Setelah Lebanon mengumumkan perang dengan Israel, ketegangan di kawasan Timur Tengah meningkat tajam. Tujuh negara telah mendesak warganya untuk segera meninggalkan Lebanon, sementara lima negara lainnya menyarankan agar warganya menghindari perjalanan ke negara tersebut.
Kedutaan Arab Saudi di Beirut pada Sabtu mendesak seluruh warganya yang berada di Lebanon untuk segera meninggalkan wilayah tersebut.
Kedutaan juga menekankan pentingnya tetap berhubungan dengan kedutaan jika terjadi keadaan darurat. Langkah serupa diambil oleh Australia, yang pada Jumat lalu sangat menyarankan warga negaranya untuk tidak bepergian ke Lebanon.
Menteri Luar Negeri Australia, Penny Wong, mendesak warga Australia di Lebanon untuk segera meninggalkan negara itu selagi penerbangan komersial masih tersedia.
Negara-negara Eropa juga tidak ketinggalan dalam mengeluarkan peringatan. Kementerian Luar Negeri Belanda menulis di media sosial X agar para warganya tidak pergi ke Lebanon dan meminta warga Belanda yang tinggal di sana untuk segera meninggalkan wilayah tersebut selama penerbangan komersial masih beroperasi.
Jerman, melalui Kementerian Luar Negeri, juga mengeluarkan peringatan serupa, menekankan bahwa situasi di perbatasan Israel-Lebanon sangat rawan dan berbahaya.
Negara-negara lainnya seperti Kanada, Makedonia Utara, dan Kuwait juga melarang warganya bepergian ke Lebanon karena situasi keamanan yang memburuk. Ketiga negara tersebut meminta agar para warganya yang tinggal di Lebanon untuk segera meninggalkan negara itu.
Situasi di Lebanon semakin tidak stabil dengan meningkatnya ketegangan di perbatasan Israel-Lebanon. Negara-negara yang telah mengeluarkan peringatan kepada warganya berupaya menghindari kemungkinan dampak buruk dari konflik yang tengah berlangsung. Warga dari negara-negara tersebut diharapkan untuk segera meninggalkan Lebanon demi keselamatan mereka.
