Elon Musk dan Donald Trump (Foto: DW News)
Washington, DC— Elon Musk, CEO Tesla, Dilaporkan akan meninggalkan pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Seorang pejabat Gedung Putih mengkonfirmasi kabar tersebut.
Dilansir Reuters, Kamis (29/5/2025), pejabat Gedung Putih mengatakan kepada Reuters bahwa benar Musk telah meninggalkan pemerintahan. “Pemberhentiannya akan dimulai malam ini,” katanya.
Pada Rabu kemarin, Musk mengatakan kepada Presiden AS Donald Trump bahwa masa jabatannya sebagai pegawai pemerintah khusus di Departemen Efisiensi Pemerintah akan segera berakhir. Itu ditulis Musk dalam sebuah unggahan di media sosial X.
Musk akan mundur sekitar tanggal 30 Mei dari jabatan 130 harinya sebagai pegawai pemerintah khusus dalam pemerintahan Trump. Dia mundur di tengah masa sulit pemerintahan Trump dalam merestrukturisasi pemerintah federal.
Pemerintah AS mengatakan upaya Departemen Efisiensi Pemerintah (Department of Government Efficiency/DOGE) untuk merestrukturisasi dan mengecilkan pemerintah federal akan terus berlanjut.
“Misi DOGE hanya akan semakin kuat seiring berjalannya waktu karena menjadi bagian dari kehidupan di seluruh pemerintahan,” kata Musk.
Dari 2,3 juta tenaga kerja sipil federal, Trump dan DOGE telah mengurangi hampir 12%, atau 260.000, melalui ancaman pemecatan, pembelian, dan tawaran pensiun dini. Hal ini didasarkan pada tinjauan yang dilakukan Reuters tentang kepergian karyawan dari berbagai lembaga.
Pada hari Selasa (27/5) lalu, Musk mengkritik biaya undang-undang pajak dan anggaran Partai Republik yang sedang dibahas di Kongres.
“Sejujurnya, saya kecewa melihat RUU pengeluaran besar-besaran yang meningkatkan defisit anggaran, bukan hanya menguranginya, dan merusak pekerjaan yang dilakukan tim DOGE,” kata Musk kepada CBS News.
Aktivitas politik Musk telah menuai protes dan beberapa investor telah meminta Musk untuk meninggalkan pekerjaannya sebagai penasihat Trump dan mengelola Tesla lebih dekat.
Sumber Detiknews