Jembatan Kuning di Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan sudah bisa dilewati kendaraan usai banjir surut, Jakarta, Rabu (5/3/2025). ANTARA/HO-Kelurahan Tanjung Barat.
Jakarta – Sejak banjir surut pada Selasa (4/3) siang sekitar pukul 14.00 WIB, warga sudah dapat melewati Jembatan Kuning di Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
“Kemarin siang, sudah surut,” kata Lurah Tanjung Barat Rizky Wijaya saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Sebelumnya, pada Selasa, 4 Maret, luapan Kali Ciliwung menyebabkan jembatan yang menghubungkan Jakarta Selatan ke Gedong, Jakarta Timur, lumpuh, membuat warga tidak dapat menggunakannya.
Warga sekitar tidak dapat melewati jalan yang tertutup air di sekitar jembatan.
Dia menyatakan bahwa setelah banjir di Tanjung Barat berhenti, orang-orang mulai membersihkan sampah di sekitar rumah dan jembatan.
“Warga di sekitar jam 14.00 WIB sudah mulai bersih-bersih rumah,” ujarnya.
Dia menambahkan, kebanyakan warga dari Jakarta Timur yang biasa mengakses jembatan tersebut daripada warga Jakarta Selatan.
“Jembatan akses warga Kelurahan Gedong Jakarta Timur ke Jakarta Selatan, kalau Jakarta Selatan ke Jakarta Timur jarang,” tambahnya.
Sampai pukul 07.00 pagi, masih ada 27 rukun tetangga (RT) yang terkena banjir, menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI.
Di antaranya, dua RTW di Lenteng Agung mencapai ketinggian 30 cm karena luapan Kali Ciliwung, dan satu RTW di Cipulir mencapai ketinggian 70 cm karena luapan Kali Pesanggrahan.
Selanjutnya, tiga RT terletak di Pondok Pinang (100 cm, Kali Pesanggrahan) dan satu RT terletak di Pengadegan (310 cm, Kali Ciliwung).
Dua RT di Pejaten Timur (30-120 cm, Kali Ciliwung) dan tujuh RT di Rawajati (90-250 cm, Kali Ciliwung).
Kemudian, enam RT berada di Bintaro (100 cm, Kali Pesanggrahan) dan dua RT berada di Pesanggrahan (60 cm, Kali Pesanggrahan).
Terakhir, di Kebon Baru (60-200 cm, Kali Ciliwung), sebanyak tiga RT.
Sumber Antaranews
