Capres 02 Prabowo Subianto (kedua kanan) didampingi Youtuber chef Bobon Santoso menyapa warga saat acara Masak Besar bersama youtuber chef Bobon Santoso dan Relawan Konco Prabowo (Kopra) di Cilincing, Jakarta Utara, Jakarta, Jumat, (8/12/2023). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
Jakarta – Bobon Santoso resmi mendapat perlindungan hak cipta dari judul program “Masak Besar Bobon Santoso”.
Surat Pencatatan Ciptaan yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia menunjukkan hal ini.
Bobon ingin melindungi proses kreatifnya yang unik dan murni untuk membuat konten tersebut dengan perlindungan ini.
Surat Pencatatan Ciptaan Bobon bernomor 000878231 dan berlaku selama lima puluh tahun ke depan.
“Saya ingin mengumumkan bahwa karya orisinal ‘Masak Besar Bobon Santoso’ kini telah resmi terdaftar dan memperoleh pelindungan hukum melalui pendaftaran Hak Cipta,” tulis Bobon dikutip pada Minggu (13/4).
Dengan mendaftarkan hak cipta, Bobon berkomitmen untuk menjaga karya originalitas dan melindungi gagasan dan inovasi Masak Besar, yang dia dirikan sejak Februari 2019.
Bobon menganggap Masak Besar sebagai representasi dari impian, penelitian, eksperimen, dan semangat yang dia miliki selama karir kreatifnya, bukan hanya konten digital.
“Masak Besar adalah hasil dari proses yang tidak instan, melainkan penuh perjuangan,” tulis Bobon.
Bobon ingin hak-haknya sebagai pencipta dihormati. Dia melakukan hal itu bukan untuk keuntungan pribadi, tetapi sebagai penghormatan terhadap nilai asli, integritas proses kreatif, dan hak moral seorang pencipta.
“Saya berharap, pelindungan hukum terhadap ‘Masak Besar Bobon Santoso’ juga dapat menjadi inspirasi bagi para kreator lainnya-bahwa karya bukan hanya untuk dibagikan, tetapi juga untuk dijaga, dihormati, dan dibela,” tulis Bobon.
Bobon juga tak lupa berterima kasih atas semua dukungan dan cinta yang telah diterimanya selama memproduksi Masak Besar Bobon Santoso.
“Mari terus berkarya, menghargai satu sama lain, dan bersama-sama membangun ekosistem kekayaan intelektual yang sehat dan berkelanjutan di Indonesia,” tutup Bobon.
Sumber Kumparan
