Arsip Foto – Pembeli melakukan pembayaran secara digital menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Pasar Tradisional Pasar Minggu, Jakarta, Sabtu (25/11/2023). ANTARA FOTO/Rifqi Raihan Firdaus/wpa/YU
Jakarta – Dengan tingginya kepemilikan telepon seluler dan penetrasi internet, Jakarta kemungkinan besar menjadi pusat ekonomi digital Indonesia, kata Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi DKI Jakarta.
Dalam JIF Talks 2024 di Jakarta, Senin, Wakil Kepala DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta Denny Wahyu Haryanto menyatakan bahwa ada 10 juta penduduk Jakarta dengan kepemilikan telepon seluler 82,47 persen dan penetrasi internet 83,34 persen pada tahun 2023.
Sebagai hasil dari survei Status Literasi Digital di Indonesia yang dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika pada tahun 2022, Jakarta berada di antara sepuluh kota terbaik di Indonesia.
“Hal ini menunjukkan Jakarta memiliki potensi besar pada aspek digital skill, digital ethics, digital safety dan digital culture,” katanya.
Untuk mengakselerasi digitalisasi keuangan di Jakarta, Pemprov DKI Jakarta telah menetapkan Peta Jalan Implementasi Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD).
Denny menyatakan bahwa Peta Jalan Implementasi ETPD sangat penting untuk meningkatkan transparansi, efisiensi, dan efektivitas pengelolaan keuangan pemerintah daerah.
Denny mengatakan, “Diharapkan dapat turut mendukung visi Jakarta menuju kota global dengan mendorong investasi keuangan dan transformasi digital di Jakarta.”
Dalam kesempatan yang sama, Arlyana Abubakar, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi DKI Jakarta, menyatakan bahwa kota Jakarta menggunakan banyak sistem keuangan digital.
Ia pun optimis Jakarta akan mampu menjadi pusat ekonomi digital di Indonesia.
Arlyana mengatakan ekosistem ekonomi dan keuangan digital merupakan komponen yang sangat penting bagi Jakarta untuk bisa menjadi kota global yang berdaya saing.
Ia percaya bahwa pertumbuhan ekonomi Jakarta ke depan akan lebih berkualitas dan berkelanjutan melalui sinergi dan kolaborasi yang baik antarpemangku kepentingan.
Dia mengatakan, “Yang paling penting adalah bagaimana kita memperkuat sinergi dan kerja sama, mendorong akselerasi investasi dalam mengembangkan ekonomi dan keuangan digital di Jakarta.”
Semua ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pertumbuhan ekonomi, yang diharapkan lebih cepat, lebih inklusif, dan lebih berkelanjutan.
Arlyana menyatakan bahwa menyiapkan ekosistem ekonomi dan keuangan digital adalah kunci untuk menjadi kota global yang kompetitif.
Menurutnya, selain akan meningkatkan aktivitas ekonomi di Jakarta, itu juga akan mendorong investasi di sektor ekonomi keuangan digital.
Sumber Antaranews