SPKLU di “rest area” jalan tol pantura Jateng. Dok. PLN
Jakarta – Dalam menjalankan kegiatan rutin tahunan masyarakat Indonesia, yaitu mudik lebaran, penggunaan kendaraan elektrik (EV) untuk roda empat dan dua masih menjadi hal yang baru.
Jika mereka ingin menghindari kehabisan daya selama perjalanan mudik lebaran, mereka harus mengikuti beberapa langkah agar mereka dapat sampai ke kampung halaman masing-masing dengan nyaman dan aman.
“Bagi pengguna EV, hemat daya dengan mengaktifkan mode eco dan memanfaatkan fitur regenerative braking (jika ada). Hindari memacu kecepatan tinggi, karena dapat menguras isi baterai lebih cepat,” kata Pakar Otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu dilansir dari ANTARA, Selasa.
Dia mengatakan, Penggunaan AC juga menjadi pemicu berkurangnya daya pada baterai kendaraan tersebut, oleh karena itu, dia menyarankan untuk tidak mengaktifkan fitur tersebut ketika kendaraan sedang dalam pengisian daya.
“Lakukan pemadaman AC kabin saat mobil masih terhubung ke charger dan buat suhu relatif sedang dengan speed blowersecukupnya, untuk mengurangi beban baterai saat berkendara panjang,” ujar dia.
Dia menjelaskan bahwa pengisian daya dalam kondisi baterai 30% akan membuat perjalanan lebih mudah dan nyaman tanpa khawatir baterai habis.
Saat ini, lebih mudah untuk menemukan fasilitas pengisian daya EV, terutama di beberapa area jalan tol.
Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PT PLN (Persero), menyatakan bahwa pihaknya telah menyediakan stasiun pengisian kendaraan listrik umum yang cepat di setiap rest area untuk memenuhi permintaan pemudik kendaraan listrik.
Jumlah pengguna kendaraan listrik pada Lebaran 2025 diproyeksikan meningkat hingga 500 persen atau sebanyak 21.570 kendaraan, dibanding tahun lalu yang mencapai 4.314 kendaraan.
Proyeksi transaksi SPKLU pada Lebaran 2025 dipengaruhi oleh peningkatan pengguna EV.
Selain itu, PLN memperkirakan peningkatan transaksi SPKLU sebesar 500 persen. Dari 14.002 transaksi yang terjadi pada Lebaran 2024, diperkirakan akan meningkat menjadi 70.000 transaksi pada Lebaran 2025.
Pada Lebaran 2025, PLN meningkatkan jumlah stasiun pengisian cepat di wilayah dengan tingkat okupansi tinggi menjadi 800 unit SPKLU.
Sumber Antara