Presiden Iran Masoud Pezeshkian. ANTARA/Anadolu/py.
Teheran – Pada Selasa (24/6), Masoud Pezeshkian, presiden Iran, menyatakan bahwa Iran akan mematuhi gencatan senjata dengan Israel selama Israel tidak melanggarnya.
Melalui panggilan telepon dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, Pezeshkian menyatakan bahwa Israel dan pendukungnya telah berusaha menimbulkan kekacauan di Iran.
“Rakyat Iran, meskipun menghadapi kesulitan dan penderitaan, tetap bersatu dan teguh menghadapi pihak lawan,” kata Pezeshkian sebagaimana dikutip oleh kantornya.
Pemimpin Iran itu mengatakan bahwa Amerika Serikat secara langsung berpartisipasi dalam perang Israel melawan Iran ketika Israel gagal mencapai tujuannya.
Pezeshkian menyatakan bahwa serangan Washington ke instalasi nuklir Iran melanggar peraturan internasional.
Presiden Iran menyatakan kesiapan negaranya untuk berbicara dan menuntut hak-hak sah Iran melalui perundingan.
Sejak 13 Juni, Israel melakukan serangan udara ke sejumlah lokasi di Iran, termasuk fasilitas militer dan nuklir. Israel menuduh Tehran hampir membuat bom nuklir, tetapi Iran membantahnya.
Setelah Iran melancarkan sejumlah serangan dengan rudal dan drone, AS kemudian berpartisipasi dalam konflik dengan mengebom tiga situs nuklir Iran pada Minggu (22/6).
Presiden AS Donald Trump mengumumkan gencatan senjata antara Israel dan Iran pada Senin (23/6) malam waktu setempat untuk mengakhiri konflik, setelah dua belas hari pertempuran antara dua musuh bebuyutan di kawasan tersebut.
Sumber: Anadolu