Bripka Abdul Syahid, seorang bhabinkamtibmas di Sumbawa Barat, menidurkan tubuhnya untuk dijadikan jembatan demi membantu ibu dan anak menyeberangi jalan yang terputus akibat longsor. (ANTARA/HO-Divisi Humas Polri)
Jakarta – Polri memberikan apresiasi kepada Bripka Abdul Syahid, seorang bhabinkamtibmas di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang merelakan tubuhnya untuk dijadikan jembatan demi membantu seorang ibu dan anak menyeberangi jalan yang terputus akibat longsor.
Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri, Komjen Pol. Dedi Prasetyo, dalam keterangannya yang diterima di Jakarta pada hari Kamis, menyatakan bahwa tindakan Bripka Syahid tersebut mencerminkan kehadiran seorang polisi di tengah masyarakat dalam arti yang sesungguhnya. Tindakan heroik ini menunjukkan dedikasi dan komitmen anggota kepolisian dalam melayani dan melindungi masyarakat, terutama dalam situasi darurat.
Dirinya berharap tindakan Bripka Syahid dapat menjadi teladan bagi seluruh anggota Polri lainnya untuk selalu siap melayani dan melindungi masyarakat.
“Polisi inspiratif yang perlu menjadi contoh untuk selalu tetap berbuat baik kepada sesama. Terima kasih kepada Bripka Syahid yang sudah betul-betul memegang teguh tugas pokok Polri sebagai pelindung dan pengayom masyarakat,” ucapnya.
Jenderal bintang tiga itu menegaskan bahwa Polri tidak akan pernah berhenti berbenah dalam rangka untuk menjaga kepercayaan publik.
“Polri tidak akan pernah berhenti melayani dan mengayomi masyarakat. Polri akan selalu ada dan hadir di tengah-tengah masyarakat,” ujarnya.
Dalam video yang beredar, Bripka Syahid menidurkan tubuhnya di tengah jalan yang terputus akibat longsor di Kecamatan Sekongkang, Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, pada 10 Januari 2025. Aksi heroik Bripka Syahid menjadi viral di media sosial.
Saat itu terjadi, seorang ibu dan anak yang akan melintas menginjakkan kaki mereka pada punggung Bripka Syahid sebagai tumpuan untuk menyeberang.
Tindakan berani dan penuh pengorbanan ini tidak hanya menunjukkan dedikasi Bripka Syahid sebagai anggota kepolisian, tetapi juga menggambarkan betapa pentingnya solidaritas dan kepedulian dalam situasi darurat.
Sumber Antaranews