Suasana pesta kembang api pembukaan PON XXI Aceh-Sumut 2024 di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Aceh, Senin (9/9/2024). Foto: Arnas Padda/ANTARA FOTO
Jakarta – Publik berfokus pada pelaksanaan PON XXI Aceh-Sumatera Utara. Gelaran olahraga nasional ini dinilai buruk, terutama karena fasilitasnya.
Atap venue yang bocor hingga jalan menuju venue jauh dari kata layak adalah salah satu contohnya. Venue yang semrawut bisa berarti adanya kekurangan dalam fasilitas, infrastruktur, atau persiapan yang berdampak negatif pada kelancaran acara.
Akibatnya, Menpora membentuk tim untuk menyelidiki penyebab bisa kacaunya pelaksanaan PON Aceh-Sumut .
Pj Gubernur Sumut Agus Fatoni bicara soal ramai keluh-kesah pelaksanaan PON XXI Aceh-Sumut. Keterlambatan makanan atlet adalah salah satu yang dikeluhkan.
Fatoni mengakui memang ada keterlambatan konsumsi bagi atlet. Namun, dia menyatakan bahwa hal itu sudah diperbaiki.
“Kalau untuk di venue, tanggung jawab konsumsi kemarin ada keterlambatan itu ada dan itu terus dilakukan perbaikan,” kata Fatoni di Santika Dyandra Hotel pada Rabu (11/9).
Fatoni menegaskan bahwa untuk konsumsi atlet pada saat di hotel merupakan tanggung jawab hotel. Jadi, bukan kesalahan panitia PON.
“Ya kalau standar hotel misalnya, teman-teman (wartawan) bisa cek standar hotel kita sediakan rata rata bintang 3 ke atas,” kata dia.
“Namun manakala ada kelewat, kekurangan itu pasti ada. Untuk makanan konsumsi untuk di hotel semua full board sehingga jadi tanggung jawab hotel,” sambungnya.
Jembatan Kayu menuju Venue Voli, Atap Bocor, dan Jalan Berlumpur
Akses ke venue pertandingan voli adalah salah satu hal yang paling disorot publik. Ini karena video beberapa atlet voli yang harus meniti jembatan kayu untuk pergi ke pertandingan mereka sempat viral.
“Pertama itu di jalan (menuju venue), di jalan itu seperti yang saya sampaikan itu harusnya selesai Desember. Kontraknya Desember dan itu baru kita mulai Juli jadi memang belum siap,” kata Fatoni di Santika Dyandra Hotel pada Rabu (11/9).
“Kalau dari depan sudah siap dan itu sudah kita tangani,” sambungnya.
Yola Yuliana dan Sheila Bernadetha, dua atlet voli terkenal, menyoroti venue yang belum siap. Penggawa kontingen Jabar Sheila memposting foto jembatan kayu hingga venue yang masih belum siap di sana-sini.
Publik mengkritik venue futsal yang bocor, selain kritik akses venue voli. Kebocoran ini menyebabkan pertandingan dihentikan sementara.
Fatoni juga menyatakan bahwa dia sempat menggunakan terpal untuk menambal kebocoran di venue itu.
“Saat bocor itu hujan deras bocor, kemudian kita hentikan (pertandingan). Kita kasih terpal, kemudian pertandingan kita lanjutkan lagi,” kata dia.
Menpora Lapor Kejagung dan Bareskrim soal Masalah Venue PON Aceh-Sumut
Menpora Dito Ariotedjo akan bekerja sama dengan Satgas PON nomor 24 tahun 2024 untuk mengusut masalah tersebut karena dia tahu kacaunya dalam pelaksanaan PON.
Wakil Jaksa Agung memimpin satgas tersebut, dan Dito juga meminta Bareskrim Polri untuk mengusut masalah ini juga.
“Masalah ini kami sudah melaporkan dan juga koordinasi ke kejaksaan Agung di Jamintel dan juga Bareskrim Polri untuk menelusuri dan memastikan ini yang namanya pengerjaan ini harus sesuai spek dan 100 persen,” ungkapnya.
“Ya pastinya ini kan semuanya harus ada domain aturannya nah dengan ini kita akan melihat apakah pembangunannya sesuai kontraknya apakah speknya sesuai? Pastinya keluhan-keluhan yang memang berdampaknya masif pastinya akan kita tindak tegas,” sambung dia.
Venue cabang olahraga bola voli langsung mendapat perhatian. Ia menyatakan bahwa masalah akses yang menjadi viral di sosial media telah direncanakan untuk diselesaikan segera.
“Yang terkait kemarin venue volly, di mana setelah kita dapat laporan. Pertama, kami langsung bersama PUPR mencari solusi langsung dibangun, langsung dipercepat prosesnya dan karena hal ini beberapa ada beberapa keluhan masyarakat,” tutup dia.
Bareskrim Polri segera menanggapi permintaan Dito. Kombes Arief Adiharsa, Wadirtipidkor Bareskrim, menyatakan bahwa mereka akan bekerja sama dengan Kemenpora untuk mempelajari masalah tersebut.
“Koordinasi sudah dilakukan melalui satgas pendampingan giat PON XXI Aceh dan Sumut Mabes (Bareskrim Polri)” kata Arief Adiharsa, melalui pesan singkat pada Rabu (11/9).
Sumber Kumparannews