Ilustrasi tidur.(Shutterstock)
Jakarta – Tanpa kita sadari, kualitas pahala beribadah ternyata dapat berpengaruh oleh waktu tidur selama bulan Ramadhan dan kesibukan menjalankan puasa.
Ini didasarkan pada syariat Islam dan petunjuk dari Rasulullah SAW tentang waktu-waktu tertentu di mana orang harus menghindari tidur, terutama selama berpuasa.
Ketika waktu itu tiba? Ini adalah lima waktu tidur yang dilarang oleh Rasulullah SAW, dan dampaknya terhadap kesehatan tubuh dan kualitas pahala ibadah.
1. Tidur di pagi hari
Di pagi hari atau biasanya setelah shalat Subuh, tidur adalah salah satu waktu yang dilarang.
Pagi adalah waktu yang penuh keberkahan, rezeki, dan kesempatan untuk beraktivitas, jadi sangat disayangkan jika kita tertidur saat ini.
Bahkan pada waktu pagi atau shalat Subuh, malaikat turun ke bumi untuk melakukan pekerjaan-Nya untuk Allah SWT, yaitu mencatat semua amalan hamba-Nya.
Menurut hadis dari Abu Hurairah, Rasullullah SAW pernah bersabda.
“Di tengah-tengah kalian ada Malaikat yang silih berganti bertugas mengiringi kalian di waktu malam dan siang hari. Mereka bertemu ketika waktu Ashar dan waktu Subuh.“
Selama periode ini, tidur tidak hanya mengurangi produktivitas dan keberkahan, tetapi juga dapat berdampak buruk pada kesehatan Anda, seperti meningkatkan risiko obesitas, diabetes, dan penyakit jantung. Anda akan merasa lemas, sulit untuk konsentrasi, dan mudah lupa.
2. Tidur di sore hari
Tidur di sore hari atau setelah shalat Ashar hingga menjelang Maghrib, juga dilarang dan sebaiknya dihindari. Seperti penjelasan hadis sebelumnya, waktu Ashar adalah saat malaikat turun ke bumi.
Banyak orang merasa mengantuk dan memilih untuk tidur pada waktu ini, padahal tidur sore juga dapat menyebabkan gangguan pada pikiran dan jiwa.
Dalam sebuah hadis, disebutkan bahwa tidur setelah Ashar dapat mengurangi daya aktif akal seseorang.
“Barang siapa tidur setelah waktu ashar, lalu hilang akalnya, maka jangan pernah salahkan kecuali pada dirinya sendiri” (HR Ad-Dailami).
Oleh karena itu, sebaiknya waktu ini dimanfaatkan untuk beribadah, seperti membaca Al-Quran, berdzikir, atau kegiatan produktif lainnya sambil menunggu waktu berbuka puasa.
3. Tidur sebelum shalat Isya
Tidur sebelum shalat Isya merupakan kebiasaan yang sering dilakukan setelah melaksanakan shalat Magrib, hal ini pun Rasulullah SAW melarangnya.
Tidur pada waktu ini dapat membuat seseorang kehilangan kesempatan untuk melaksanakan shalat Isya, bahkan berjamaah yang memiliki pahala besar.
“Sesungguhnya Rasululullah tidak senang tidur sebelum shalat Isya dan berbincang-bincang setelah shalat Isya” (HR al-Bukhari).
Dari hadis ini menunjukkan pentingnya untuk tidak tidur, agar tidak melewatkan pahala ibadah shalat Isya.
4. Tidur terlalu larut malam
Tidur terlalu larut malam hingga sulit bangun untuk sahur juga menjadi hal yang dilarang.
Sahur merupakan amalan sunnah yang sangat dianjurkan saat hendak berpuasa, karena terdapat keberkahan di dalamnya.
Jika seseorang tidur larut malam dan melewatkan sahur, maka ia akan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan keberkahan dari makanan sahur tersebut.
Rasullullah SAW tidak suka tidur terlalu larut malam setelah melaksanakan shalat Isya, sebab beliau ingin shalat malam dan shalat Subuh berjamaah.
Menurut hadis riwayat Bukhari, telah dijelaskan “Sesungguhnya Rasulullah SAW tidak senang tidur sebelum shalat Isya dan berbincang-bincang setelah shalat Isya (bergadang)”.
5. Tidur sepanjang hari
Meskipun tidur saat puasa dianggap sebagai ibadah dan mendapatkan pahala, bukan berarti seseorang boleh tidur sepanjang hari tanpa melakukan aktivitas lain.
Tidur terus-menerus dapat menyebabkan tubuh menjadi malas dan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pahala dari ibadah lainnya seperti membaca Al-Quran atau berdzikir.
Bahkan, orang yang tidur sepanjang hari berpotensi akan meninggalkan shalat wajib 5 waktu.
Tidur yang terlalu lama pun juga berdampak bagi kesehatan, yakni kepala akan terasa pusing berlebihan, rasa sakit pada tubuh, hingga risiko stroke.
Menjaga pola tidur selama bulan Ramadan memang sangat penting bagi kesehatan fisik dan kebugaran. Namun, dengan menghindari lima waktu tidur tersebut, dapat membantu meningkatkan kualitas pahala ibadah selama kita berpuasa.
Selain itu, menjaga tidur dengan waktu dan durasi yang ideal, akan membantu menjaga kesehatan tubuh dan terhindar dari penyakit yang tanpa kita sadari sangat berbahaya.
Sumber Antaranews