Elon Musk: Layanan Internet Starlink Kini Aktif di Rumah Sakit Gaza

0
(0)

Foto/Starlink

Washington – Pada Selasa, Elon Musk, miliarder Amerika Serikat, mengumumkan melalui media sosial X bahwa layanan internet Starlink saat ini beroperasi di suatu rumah sakit di Gaza.

Pada awal Juli, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Israel berbicara tentang penempatan sistem Starlink SpaceX milik Elon Musk untuk melindungi pekerja bantuan di Gaza selama serangan udara Israel di wilayah tersebut.

PBB memberi tahu Israel bahwa untuk melanjutkan penyediaan bantuan ke Jalur Gaza, mereka membutuhkan terminal Starlink.

Keputusan ini merupakan hasil dari negosiasi yang dilakukan berbulan-bulan soal internet blackout yang diberlakukan Israel di wilayah Gaza. Dalam keterangannya, Starlink hadir di Gaza dengan ‘dukungan’ Israel dan Uni Emirat Arab.

Pada 7 Oktober 2023, kelompok gerakan Palestina Hamas menyerang wilayahnya, dan Israel menanggapinya dengan melakukan operasi militer di Jalur Gaza.

Pada Juni, Perserikatan Bangsa-Bangsa memperingatkan Israel bahwa serangan yang terus berlanjut dan pembatasan akses kemanusiaan telah mengurangi aliran bantuan ke Gaza.

Starlink adalah jaringan satelit yang dioperasikan oleh SpaceX, perusahaan milik Musk, yang berada di orbit Bumi rendah dan dapat menyediakan internet ke lokasi-lokasi terpencil atau area yang infrastrukturnya terganggu.

Sementara itu, sebelumnya pihak PBB juga sedang berusaha untuk berdiskusi dengan Israel untuk memasukkan perangkat keamanan dan komunikasi ke Gaza guna memastikan keselamatan tim kemanusaan yang dikirim ke wilayah Jalur Gaza.

“Para pekerja kemanusiaan ini membutuhkan peralatan komunikasi untuk mengakomodir operasi dan memastikan keselamatan tim yang beroperasi di wilayah yang sangat berbahaya,” kata pihak urusan kemanusiaan PBB.

Sementara itu, hingga saat ini serangan demi serangan terus dilancarkan oleh Israel ke Gaza, Palestina. Beberapa waktu lalu, sebuah laporan menyebutkan bahwa korban jiwa karena serangan bom Israel di Palestina sudah mencapai 186 ribu lebih, yang kebanyakan anak-anak, perempuan dan warga sipil.

Sumber Antaranews

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

0Shares

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *