Ilustrasi, berikut mengenal apa itu Virus Oropouche dan cara penyebarannya(Doc MI)
Jakarta – Virus oropouche, juga dikenal sebagai oropouche orthobunyavirus, adalah virus yang menyerang manusia dengan cepat dan menyebabkan demam.
Virus oropouche sudah ada sejak tahun 1955. Peneliti di Tobago dan Trinidad mengambil sampel darah pasien demam saat itu.
Selain darah pasien, mereka juga mengumpulkan sampel nyamuk coquillettidia venezuelensis.
Pada tahun 1960, virus oropouche mulai diasingkan dari nyamuk ochlerotatus serratus dan hewan sloth atau bradypus tridactylus di Brasil. Fakta bahwa virus oropouche memiliki efek yang berbahaya membuatnya dianggap sebagai ancaman bagi kesehatan manusia.
Ancaman tersebut pertama kali muncul di daerah tropis dan subtropis Amerika. Lebih dari 500 orang di daerah tersebut terkena virus oropouche bahkan pada tahun 2005.
Lalu bagaimanakah virus oropouche ini menyebar dan efeknya seperti apa?
Berikut Penularan Virus Oropouche
virus oropouche ini ditularkan melalui nyamuk aedes serratus dan culex quinquefasciatus. Nyamuk-nyamuk yang menularkan virus oropouche ini mulanya ada di Brasil. Lalu pada tahun 2004 mulai menyebar ke beberapa wilayah.
Di antaranya adalah Ampa, Acre, Amazon, Randonia, Maranhao, dan Tocantis.
Data genetik segmen kecil digunakan untuk menghitung penyebaran virus oropouche.
Informasi terakhir bahwa virus oropouche menyebar di Kota Manaus dan Amazonas.
Efek Virus Oropouche
Efek virus oropouche mirip dengan demam berdarah dengue (DBD). Virus ini dapat menyebabkan demam Oropouche.
Sejak tahun 60-an hingga saat ini, demam ini terus berlanjut. Penanganannya dapat dilakukan sendiri jika terkena virus oropouche.
Jika virus tersebar, kekebalan sel tubuh akan melemah. Karena itu, sinar ultraviolet (UV) atau sinar matahari dapat merusak virus oropouche.
Kemunculan kembali virus oropouche baru-baru ini menghebohkan dunia. Bagaimana virus tersebut tidak dapat menyebabkan kematian?
Bahkan pada hari Kamis lalu, beberapa orang di Brasil meninggal karena virus oropouche. Dua dari korban tersebut dilaporkan berasal dari wilayah yang sama, Bahia.
Virus ini dapat menyebar atau ditularkan melalui gigitan nyamuk, seperti halnya penyakit zika. Gejala DBD mirip dengan penyakit zika.
Sumber Media Indonesia