Ilustrasi – Prajurit TNI saat mengamankan sebuah Distrik di Papua Tengah dari OPM. ANTARA/HO-Kogabwilhan III/am.
Jayapura – Pada hari Senin, pilot Helikopter PT. Intan Angkasa Air Service, Mr. Glen Malcolm Conning (50) dari Selandia Baru, disandera dan dibunuh oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Dalam siaran pers yang dlansir dari ANTARA di Jayapura, Senin, Brigjen Pol. Faizal Ramadhani, Kepala Operasi Damai Cartenz 2024, menyatakan bahwa organisasi yang bertentangan dengan paham NKRI tersebut juga membakar helikopter jenis IWN, MD.500 ER PK, di Distrik Alama, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, pada pukul 10:00 WIT.
“Benar telah terjadi penyanderaan dan pembunuhan yang dilakukan oleh OPM terhadap Mr. Glen Malcolm Conning yang merupakan pilot Helikopter milik PT. Intan Angkasa Air Service,” katanya.
Faizal mengatakan bahwa kejadian itu terjadi saat helikopter yang membawa empat orang—dua tenaga medis, satu bayi, dan satu anak—tiba di Distrik Alama Kabupaten Mimika dari Bandara Moses Kilangin Timika.
Ketika helikopter tiba di Distrik Alaman, baik pilot maupun penumpang dihadang oleh OPM, menurut saksi berinisial D, kata Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz Kombes Pol. Bayu Suseno.
“Dan saat itu juga pilot Mr. Glen Malcolm Conning langsung dibunuh oleh OPM,” katanya.
Dia menjelaskan bahwa kejadian terjadi sekitar pukul 09:30 WIT. Helikopter jenis IWN MD.500 ER PK milik PT. Intan Angkasa Air Service, yang dipiloti oleh Mr. Glen Malcolm Conning, membawa empat penumpang dari Bandara Mosez Kilangin Timika ke Distrik Alama, Kabupaten Mimika.
OPM mencegat menggunakan senjata api ketika mereka tiba di Distrik Alama. Setelah itu, pilot dan penumpang diturunkan dari helikopter dan dikumpulkan di lapangan.
Dia menyatakan, “Setelah itu OPM langsung membunuh pilot, dan jenazahnya dibawa ke helikopter kemudian dibakar bersamaan dengan helikopter.”
Dia kemudian mengungkapkan identitas pilot, Mr. Glen Malcolm Conning, seorang warga Selandia Baru yang lahir pada tanggal 23 Februari 1974, dengan nomor pasport LM096455, yang bekerja sebagai pilot helikopter di PT. Intan Angkasa Air Service yang berbasis di Timika.
Menurutnya, “untuk identitas penumpang sesuai dengan tampak dan berdasarkan informasi lapangan bahwa seluruh penumpang dalam keadaan selamat.”
TNI-Polri dan jajaran Polres Mimika saat ini melakukan upaya penegakan hukum dan pengejaran terhadap OPM yang menembak dan menyandera pilot Selandia Baru tersebut.
Dia menambahkan, “Kami akan terus melakukan upaya penegakan hukum terhadap OPM yang melakukan gangguan kamtibmas di wilayah hukum Polda Papua.”
Sumber Antaranews