Arsip foto – Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar menjawab pertanyaan wartawan saat dia ditemui di kantornya di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Selasa (2/4/2024). ANTARA/Genta Tenri Mawangi/am.
Jakarta – Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilarn, mengkonfirmasi bahwa Tim Siber TNI sedang aktif menyelidiki dugaan peretasan terhadap data Badan Administrasi Infrastruktur Sistem Pertahanan (BAIS) TNI.
“Terkait (informasi) akun X Falcon Feed yang menyiarkan bahwa data BAIS TNI diretas, sampai saat ini masih dalam pengecekan mendalam oleh Tim Siber TNI,” kata Kapuspen TNI saat dihubungi di Jakarta, Senin.
Di lini masa media sosial X, akun ‪@‬FalconFeeds.io yang rutin memantau aktivitas siber termasuk dari situs gelap (dark web) mengumumkan adanya peretasan oleh peretas MoonzHaxor dari BreachForum terhadap sistem BAIS, sehingga mereka mengklaim telah menguasai sejumlah data milik BAIS TNI.
Peretas dalam forum jual beli data gelap di dark web juga menyediakan contoh (sample) data yang mereka kuasai, dan menjanjikan data lengkap (full set data) kepada mereka yang ingin membayar.
Unggahan itu, yang saat ini telah dilihat oleh 484.000 pengguna X, disiarkan pada Senin pukul 10.39 WIB.
Dalam tangkapan layar laman BreachForum, MoonzHaxor diketahui bergabung dalam komunitas peretas itu sejak September 2023.
Peretas yang sama pada minggu lalu (22/6) juga mengumumkan dia berhasil meretas sistem Indonesia Automatic Finger Indentification System (INAFIS) Kepolisian Negara Republik Indonesia. Data-data yang diklaim diretas dari sistem INAFIS mencakup gambar sidik jari, alamat email, dan aplikasi SpringBoot dengan beberapa konfigurasi.
Tim Siber TNI, yang terdiri dari ahli keamanan cyber dan analis forensik digital, telah dikerahkan untuk menyelidiki metode serta akar penyebab peretasan ini. Upaya mereka difokuskan pada identifikasi celah keamanan yang mungkin dieksploitasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk mengakses data BAIS.
(Sumber Antaranews)