Pertemuan Khusus Para Menteri Ekonomi ASEAN (Special ASEAN Economic Minister Meeting) secara daring pada Kamis (10/4/2025). (ANTARA/HO-Kemendag)
Istanbul – Negara-negara Asia Tenggara pada Kamis menyatakan bahwa mereka tidak akan menerapkan tarif balasan terhadap Amerika Serikat, tetapi akan berbicara dengan pemerintahan Donald Trump sebagai gantinya.
“Kami menyatakan niat bersama untuk terlibat dalam dialog yang jujur dan konstruktif dengan AS untuk mengatasi masalah terkait perdagangan,” demikian bunyi pernyataan bersama oleh para menteri ekonomi dari Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) saat bertemu di Malaysia, yang saat ini menjadi ketua blok beranggotakan 10 negara tersebut.
Pernyataan tersebut menekankan bahwa “komunikasi dan kolaborasi yang terbuka akan sangat penting untuk memastikan hubungan yang seimbang dan berkelanjutan.”
“Dengan semangat itu, ASEAN berkomitmen untuk tidak mengenakan tindakan balasan apa pun sebagai tanggapan terhadap tarif AS,” kata blok tersebut.
Keputusan ASEAN datang di tengah upaya China untuk bergabung dengan negara-negara ASEAN dalam menentang tarif AS.
Sebelumnya pada hari Kamis, Menteri Perdagangan China Wang Wentao dan Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri Malaysia Tengku Zafrul Abdul Aziz mengadakan pertemuan virtual.
Media pemerintah China melaporkan bahwa kedua pejabat tersebut melakukan “pertukaran informasi yang mendalam dan jujur” dengan tujuan meningkatkan kerja sama ekonomi dan perdagangan China-Malaysia dan China-ASEAN serta “bersama-sama menanggapi” tarif yang diberlakukan oleh Amerika Serikat.
Wang menyatakan bahwa China bersedia “memperkuat komunikasi dan koordinasi” dengan mitra dagang, termasuk ASEAN, untuk menyelesaikan masalah melalui dialog dan konsultasi berdasarkan rasa saling menghormati, dalam upaya bersama untuk menjaga sistem perdagangan multilateral.
China adalah mitra dagang terbesar ASEAN.
Trump mengumumkan penangguhan sembilan puluh hari kepada semua negara kecuali China, yang diperkirakan akan dikenakan tarif di atas batas dasar sepuluh persen, dari tenggat waktu Rabu.
Setelah Beijing mengenakan tarif tambahan sebesar 84 persen pada semua impor AS, presiden AS itu mengatakan akan menaikkan tarif terhadap China menjadi 125 persen.
Sumber: Anadolu