Presiden Donald Trump menunjukkan dokumen yang telah ditanda tangani mengenai tarif impor baru saat “Make America Wealthy Again” di Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat, Rabu (2/4/2025). Foto: Brendan Smialowski/AFP
Jakarta – Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa dia telah mengajukan permintaan waktu untuk mengadakan pertemuan dengan Presiden AS Donald Trump.
Hal itu disampaikan pada Jumat (11/4) saat menghadiri Forum Diplomasi Antalya 2025 di Gedung Nest Convention Center di Turki.
“Saya sudah minta waktu (bertemu Trump), mudah-mudahan,” ujar Prabowo.
Sementara itu soal perang tarif, Prabowo berharap segera ada jalan keluar antara Amerika Serikat dan China.
“Saya berharap pada akhirnya, mereka akan mencapai kesepakatan,” kata Prabowo.
Indonesia tidak berada dalam posisi memihak salah satu di antara keduanya.
“Tidak. Tidak. Kami menghormati semua negara. Kami menganggap China sebagai teman baik bagi kami, kami menganggap Amerika Serikat juga sebagai teman baik bagi kami,” tutur dia.
“Kami ingin menjadi jembatannya.”
Sebelumnya, Sugiono, Menteri Luar Negeri, menyatakan bahwa pemerintah Indonesia telah mengajukan permintaan resmi sejak lama agar Presiden Prabowo dapat mengadakan pertemuan dengan Trump.
Sugiono menyatakan bahwa surat permintaan pertemuan itu telah dikirim jauh sebelum pengumuman kebijakan tarif impor terbaru AS, yang menimbulkan kontroversi di seluruh dunia.
“Kita sudah melayangkan permintaan pertemuan dengan Presiden Trump jauh sebelum kebijakan tarif diberlakukan,” ujarnya.
Sebelumnya, China kembali membalas sikap Presiden AS Donald Trump yang menaikkan tarif impor bersifat imbal balik (resiprokal) 145 persen. Terbaru, China juga tak mau kalah dengan menaikkan tarif impor ke semua produk AS dari semula 84 persen menjadi 125 persen.
“Jika Amerika Serikat terus memberlakukan tambahan tarif terhadap barang-barang ekspor dari China ke AS, China akan mengabaikannya,” tulis pernyataan Kementerian Keuangan China di Beijing, dikutip dari Breaking News Reuters, Jumat (11/4).
Sumber Kumparan