Ilustrasi penumpang tidur di pesawat. Foto: Worawee Meepian/Shutterstock
Jakarta – Seorang pramugari dan pemilik akun Instagram Flying with Kasia (@flyingwithkasia), menurut Pulse, menasihati penumpang untuk tidak naik pesawat jika mereka mengalami kondisi ini.
Pertama, ia menyarankan penumpang untuk menghindari perjalanan naik pesawat jika mereka mengalami sakit gigi atau sakit telinga. Dia mengatakan bahwa perubahan tekanan udara dapat memperburuk rasa sakit. Beberapa pengikutnya di Instagram mengaku mengalami situasi serupa juga.
“Peradangan telinga juga merupakan kontraindikasi,” katanya.
Kasia juga menambahkan, hidung meler atau hidung tersumbat yang sering dianggap sebagai penyakit tidak berbahaya bisa menjadi alasan untuk menunda perjalanan.
Sebab, katanya, kondisi ini akan semakin parah selama penerbangan dan bagi orang yang sensitif, gejalanya dapat sangat mengganggu dan perjalanan udara akan sangat menyiksa.
Kondisi Kesehatan Lain
Kasia juga menyebutkan beberapa situasi lain yang membuat lebih baik untuk tidak memutuskan bepergian dengan pesawat, termasuk mendonorkan darah atau anestesi, telinga tersumbat, dan menyelam. Di sisi lain, salah satu pendukungnya menyarankan agar orang tidak bepergian dengan pesawat saat mabuk.
“Jika Anda mengalami hidung meler atau telinga atau hidung tersumbat, ia memperingatkan bahwa dalam kasus ekstrem Anda bahkan dapat kehilangan pendengaran. Dalam kasus donor darah atau prosedur atau operasi baru-baru ini, masalahnya adalah tubuh dalam kondisi lemah,” ungkap Kasia.
Selain itu, setelah menyelam, kita rentan terhadap penyakit dekompresi pesawat, yang disebabkan oleh penurunan tekanan internal yang cepat. Penyakit ini juga dikenal sebagai penyakit caisson atau penyakit tekanan.
Banyak komentar netizen di media sosial untuk video itu. Jika Anda mengalami kondisi kesehatan tertentu, banyak orang yang memberi tahu Anda alasan untuk tidak bepergian.
Berikut beberapa di antaranya:
“Saya baru saja terbang dengan sakit telinga. Saya benar-benar meraung kesakitan saat mendarat.”
“Saya mengalami sakit gigi -selama penerbangan saya pikir kepala saya akan terkoyak. Saat kami turun, saya menghabiskan beberapa jam untuk memulihkan diri.”
“6 jam penerbangan dengan otitis media. Pingsan karena rasa sakit, saya tidak ingin itu terjadi pada siapa pun.”
“Saya mengonfirmasi dengan telinga saya. Saat mendarat saya pikir saya akan mati, ada sesuatu yang pecah di kepala saya.”
“Saya pernah terbang sekali dengan sinusitis yang sakit. Saya pikir saya akan gila karena rasa sakit saat mendarat. Saya tidak pernah merasakan sakit seperti itu sebelumnya.”
“Ayah saya terbang dengan hidung tersumbat dan saat kami kedinginan, kami turun dengan sangat cepat dan matanya sakit, dia merasa seperti matanya akan meledak.”
Sumber Kumparan