Foto Pengusaha Surabaya, Ivan Sugianto yang Viral Paksa Siswa SMA Gloria MenggonggongÂ
Jakarta – Seorang pria di Surabaya mengamuk dan memaksa seorang siswa sekolah menengah atas untuk bersujud dan menggonggong di hadapannya. Sejumlah besar orang berkumpul untuk menyaksikannya. Ini menjadi viral.
Peristiwa itu terjadi pada Senin (21/10/2009) di SMAK Gloria 2 Surabaya. Orang itu berinisial IV, dan siswa laki-laki yang bersujud berinisial EN, keduanya siswa SMAK Gloria 2 Surabaya.
Ini terjadi saat IV datang ke SMAK Gloria 2 Surabaya saat jam pulang sekolah untuk mencari EN. Dia datang karena tidak terima anaknya, EL, yang merupakan siswa SMA Cita Hati Surabaya, diejek oleh EN saat pertandingan basket di salah satu mal di Surabaya.
IV kemudian menyuruh EN untuk meminta maaf di hadapannya dengan bersujud sambil menggonggong. Pihak guru SMAK Gloria 2 Surabaya dan sekuriti yang berada di lokasi berusaha menenangkan IV, namun pelaku masih mengamuk.
“Semenjak kasus ini muncul dan ramai bahkan viral pada tanggal 21 Oktober yang lalu, sebenarnya polrestabes ini sudah melakukan langkah-langkah penyelidikan yang luar biasa,” ujar Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto di Mapolrestabes Surabaya, Rabu (13/11).
“Jadi, viralnya itu pada 15.30 WIB teman-teman dari Polrestabes ini pada saat itu juga langsung ke sekolah. Namun, karena sudah sore kan sekolahnya sudah tutup, sehingga pada waktu itu juga sudah melakukan klarifikasi terkait viralnya video itu kepada beberapa orang yang ada di sana, termasuk sekuriti yang ada di situ terkait dengan kejadian itu,” lanjutnya.
Pihak Sekolah Lapor Polisi
Atas keributan itu, pihak SMAK Gloria 2 Surabaya mengadukan kejadian tersebut ke Polrestabes Surabaya pada Kamis (28/10), laporan tersebut dibuat atas dugaan perbuatan tidak menyenangkan dan pemaksaan kehendak. Laporan itu teregister dengan nomor LPM/1121/X/2024/SPKT/POLRESTABES SURABAYA.
Dengan laporan tersebut, Polisi kemudian memanggil sejumlah saksi mulai dari pihak SMAK Gloria 2 Surabaya, orang tua EN serta IV, untuk dimintai keterangan.
“Kita juga sudah melakukan pemeriksaan kepada saudara I ini, kemudian juga kepada kedua belah pihak orang tua, juga sudah diperiksa. Guru-guru sudah diperiksa. Kurang lebih ada sekitar 8 orang yang sudah diperiksa,” ucapnya.
Selanjutnya, Kedua belah pihak mengadakan pertemuan pada Jumat, 8 November, dua minggu kemudian. Mereka memutuskan untuk saling memaafkan dan berdamai, tetapi sekolah masih mengajukan aduan.
“Mereka saling memahami kesalahan masing-masing dan sudah saling memaafkan, bahkan mereka sudah mengunggah di konten-konten di berbagai media sosial itu sudah ada di situ,” jelasnya.
“Tapi, rekan rekan yang perlu saya sampaikan di sini bahwa, dari pihak sekolah ini dari SMA Gloria ini terus mendesak agar Polrestabes Surabaya melakukan proses lanjut, terkait dengan kejadian ini. Dan sekarang ini kita juga terus melakukan pendalaman,” tambahnya.
Sumber Kumparan