Ilustrasi Virus. (Foto: Getty Images/iStockphoto)
Jakarta – Di Israel, setidaknya 100 orang telah terinfeksi virus West Nile. Dari jumlah tersebut, delapan orang berada di unit perawatan intensif dengan kondisi kritis dan diberikan ventilator.
Dikutip dari Jerusalem Post, sebagian besar pasien berasal dari Israel tengah, sementara beberapa pasien lainnya berasal dari wilayah Sharon, dan dirawat di Meir Medical Center di Kfar Saba.
Di Sheba Medical Center, enam pasien dirawat; tiga di antaranya memerlukan ventilator dan dalam kondisi kritis. Di Rabin Medical Center-Campus Beilinson di Petah Tikva, sejauh ini lima pasien telah meninggal.
Delapan pasien dirawat di rumah sakit, dan delapan pasien lainnya yang diduga memiliki virus belum diuji di laboratorium pusat.
Rumah Sakit Ichilov di Tel Aviv merawat 25 pasien demam West Nile; dua di antaranya dalam kondisi serius dan dirawat di ventilator. Mereka juga dirawat di Meir Medical Center.
Virus West Nile disebabkan oleh virus yang ada di alam, biasanya di antara burung. Penyakit dimulai saat nyamuk menggigit burung dan menyebarkan virus ke dalam tubuh burung. Selanjutnya, nyamuk terus menggigit, menyebarkan virus ke hewan dan manusia.
Virus ini biasanya dianggap sebagai penyakit ringan, tetapi dalam beberapa kasus dapat menyebabkan komplikasi parah bahkan kematian.
Penyakit ini tidak menular dari manusia ke manusia; masa inkubasi virus biasanya 7–14 hari, tetapi bisa juga 3–21 hari.
Pasien kanker yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, bayi, orang lanjut usia, dan pasien dengan penyakit kronis yang menekan sistem kekebalan tubuh sangat rentan terhadap paparan.
Literatur medis menunjukkan bahwa virus ini hanya menyebar melalui nyamuk yang terinfeksi, dan tidak ada bukti bahwa infeksi dapat menyebar dari hewan ke manusia. Saat ini, satu-satunya vaksin yang tersedia untuk melindungi kuda.
(sumber Detik.com)
