BRIN Temukan Lukisan Gua Tertua di Indonesia, Usianya Mencapai 51.200 Tahun

0
(0)

Hasil pindai lukisan gua atau gambar cadas tertua di Indonesia, dengan usia 51.200 tahun yang ditemukan oleh Tim Peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), bekerja sama dengan Griffith University dan Southern Cross University, Australia di Leang Karampuang, Maros-Pangkep, Sulawesi Selatan. ANTARA/HO-BRIN/aa.

Jakarta- Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Indonesia telah mengumumkan penemuan lukisan gua yang diyakini sebagai lukisan gua tertua di Indonesia, dengan usia diperkirakan mencapai 51.200 tahun. Penemuan ini menandai sebuah penemuan arkeologis yang sangat signifikan dan menjadi bukti keberadaan seni prasejarah yang kaya di wilayah Nusantara.

Tim Peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dalam hal ini bekerja sama dengan Griffith University dan Southern Cross University, Australia.

“Penemuan ini merupakan seni cadas pertama di Indonesia yang umurnya melampaui 50.000 tahun,” kata Ketua Tim Penelitian dari BRIN, Adhi Agus Oktaviana di Jakarta, Kamis.

Oktaviana menilai penemuan ini memiliki implikasi penting terkait pemahaman mengenai asal-usul seni paling awal.

Ia menjelaskan adanya gambar anoa dan manusia yang lebih banyak mengindikasikan adanya upaya orang di zaman dahulu untuk mengomunikasikan pesan bahwa pada masa itu anoa cukup berbahaya, sehingga orang pada zaman itu harus bersama-sama dalam memburu anoa, meskipun ada pendapat lain yang mengindikasikan gambar tersebut memiliki makna spiritual tertentu.

Oktaviana menyebut penemuan timnya ini mengindikasikan bahwa lukisan gua yang bersifat naratif merupakan bagian penting dalam budaya seni manusia awal Indonesia pada masa itu.

“Pada dasarnya manusia sudah memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dalam bentuk cerita sejak lebih dari 51.200 tahun, namun karena kata-kata tidak bisa menjadi fosil batu, maka yang tertinggal hanyalah penggambaran dalam bentuk seni. Temuan di Sulawesi ini adalah bukti tertua yang bisa diketahui dari sudut pandang arkeologi,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengapresiasi para peneliti atas temuannya tersebut. Ia menilai hal ini merupakan implementasi tanggung jawab arkeolog bangsa dalam menemukan peninggalan sejarah nenek moyang masyarakat Indonesia.

“Indonesia ini kaya akan peninggalan-peninggalan, dan bukan sekadar peninggalan, tapi juga bukti autentik kekayaan budaya dan peradaban kita semua di Indonesia,” ucap Laksana Tri Handoko.

Penemuan ini memberikan bukti bahwa wilayah Indonesia memiliki sejarah seni rupa yang sangat kaya jauh sebelum masyarakat modern berkembang. Lukisan-lukisan gua ini tidak hanya menjadi peninggalan budaya yang berharga, tetapi juga memberikan wawasan baru tentang kehidupan dan kepercayaan manusia prasejarah di Nusantara.

(Sumber Antaranews)

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

0Shares

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *