AS, UNODC Menyumbang Alat Deteksi Narkotika ke BNN dan Dirjen Bea Cukai

5
(1)

(kiri-kanan): Wakil Direktur Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) M. Rizki Baidillah, Direktur INL Kedutaan Besar AS di Jakarta Kenneth Zurcher, dan Deputi Bidang Hukum dan Kerja Sama Badan Narkotika Nasional (BNN) Agus Irianto menunjukkan alat deteksi narkotika TruNarc Handheld Narcotics Analyzers. (ANTARA/HO-Kedubes AS)

Jakarta – Alat deteksi narkotika diberikan kepada Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) oleh Kantor Penegakan Hukum dan Anti-Narkotika (INL) Kedubes AS di Jakarta.

Menurut keterangan tertulis yang dikeluarkan Jumat oleh Kedubes AS di Jakarta, INL bekerja sama dengan Kantor PBB Urusan Narkoba dan Kejahatan (UNODC) memberikan lima alat deteksi narkotika TruNarc Handheld Narcotics Analyzers kepada BNN dan DJBC pada Selasa, 30 Juli.

Erik Van der Veen, Kepala Kantor Regional UNODC untuk Asia Tenggara dan Pasifik, menyatakan bahwa kemampuan untuk mengidentifikasi zat terlarang secara cepat dan akurat merupakan komponen penting dalam pengendalian narkotika yang efektif.

“Perangkat (lima alat deteksi narkotika) ini akan membantu petugas garda depan di perbatasan dalam mengidentifikasi dan menganalisis narkotika dan bahan kimia prekursor,” kata Erik.

Sementara itu, BNN juga memberikan penghargaan kepada INL dan UNODC sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi yang signifikan dalam mencegah dan memberantas penyalahgunaan narkotika dan perdagangan gelap narkotika dan bahan kimia prekursor.

“Senjata yang paling ampuh untuk memerangi semua jenis kejahatan adalah kerja sama. Tidak peduli dari mana kita berasal, selama kita memiliki tujuan yang sama,” kata Deputi Bidang Hukum dan Kerja Sama BNN Agus Irianto.

Menurut Kamala Lakhdhir, Duta Besar Terpilih AS untuk Indonesia, investasi dalam infrastruktur anti-penyelundupan di Indonesia akan membantu masyarakat berkembang.

“Kami berkomitmen untuk bekerja sama dengan Indonesia dan para mitra untuk mencegah perdagangan narkotika lintas batas,” kata Dubes Lakhdhir.

Alat pengenalan narkoba ini dapat memindai botol plastik dan kaca dan mengidentifikasi lebih dari 530 zat yang dianggap berbahaya.

Karena memungkinkan pengujian tanpa kontak langsung, alat deteksi tersebut mengurangi kontaminasi dan paparan serta menjaga barang bukti aman.

DJBC akan memasang dua detektor narkotika di Kalimantan Barat, sedangkan BNN akan memasang tiga detektor di Papua, Sulawesi Utara, dan Kalimantan Barat.

Sumber Antaranews

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

0Shares

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *