Pengamat Politik: Anies Ditinggalkan Semua Parpol usai PDIP Usung Pramono-Rano Karno

5
(1)

Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (12/8/2024). ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi/am.

Jakarta – Ujang Komarudin, pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, menyatakan bahwa mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah ditinggalkan oleh semua partai politik yang berpartisipasi dalam Pilkada DKI 2024.

Karena itu, kesempatan terakhir Anies untuk maju melalui PDI Perjuangan telah hilang. Pada hari ini, partai berlambang banteng moncong putih itu mendaftarkan pasangan Pramono Anung-Rano Karno ke KPU DKI Jakarta.

“Ya, kalau Pramono Anung dan Rano Karno diusung PDIP, artinya Anies tidak dapat partai. Anies tidak ada yang mengusung,” kata Ujang saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Rabu.

Dalam hal ambang batas pencalonan terbaru, Mahkamah Konstitusi memutuskan bahwa PDI Perjuangan akan menggunakan nama Anies dalam Pilkada Jakarta.

Dalam Pengumuman Bakal Calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah (cakada) Gelombang Tiga yang diadakan Senin (26/8) di Kantor DPP PDI Perjuangan (PDIP), Menteng, Jakarta, nama Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022 tidak disebutkan.

Ujang menjelaskan bahwa, meskipun Partai Ummat dan Partai Buruh mengusung Anies untuk maju dalam Pilkada Jakarta, mereka tidak memenuhi putusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai persyaratan ambang batas (ambang batas) sebesar 7,5 persen untuk pencalonan kepala daerah dan wakil kepala daerah.

“Jadi, Anies kelihatannya ditinggalkan, tidak dapat partai, ya itulah konsekuensi dari tokoh yang bukan partai,” ujarnya.

Dia berpendapat bahwa masalah ini adalah akibat dari tokoh nonpartai yang kadang-kadang ditinggalkan oleh partai politik.

Ujang menyatakan, “Saya melihatnya sebagai hal yang umum, hal yang biasa ketika partai politik mengutamakan kadernya.”

Selain itu, dia menyatakan bahwa ada kekhawatiran bahwa Anies akan kehilangan kesetiaan kepada partai politik pengusungnya jika dia tidak menjadi kader.

“Tentu banyak pertimbangan yang dibuat oleh partai-partai itu, sehingga meninggalkan Anies,” pungkasnya.

Sebagai informasi, PKS, PKB dan Partai NasDem resmi meninggalkan Anies Baswedan dan mengusung Ridwan Kamil-Suswono pada Pilkada Jakarta 2024.

Sebelumnya, PKS dan PKB, bersama dengan Nasdem dan sembilan partai politik lainnya yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, pada hari Minggu (19/8) mengumumkan pasangan Ridwan Kamil-Suswono sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta.

Sumber Antaranews

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

0Shares

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *