DeepSeek Dituduh Pakai Model OpenAI untuk Latih AI Foto: Global Times
Jakarta – Setelah meluncurkan model AI DeepSeek R1, yang jauh lebih murah dibandingkan pesaingnya dari Barat, DeepSeek menjadi perhatian publik. Namun, OpenAI mencurigai bahwa model AI DeepSeek dibangun menggunakan data mereka.
Laporan Bloomberg menunjukkan bahwa OpenAI dan Microsoft sedang menyelidiki apakah DeepSeek dapat menggunakan API OpenAI untuk mengintegrasikan model kecerdasan buatan OpenAI ke model DeepSeek sendiri.
Menurut sumber Bloomberg, peneliti keamanan Microsoft menemukan data dalam jumlah besar dicuri melalui akun pengembang OpenAI pada akhir 2024, yang diduga berhubungan dengan DeepSeek. Microsoft memberi tahu OpenAI tentang aktivitas mencurigakan ini.
Financial Times melaporkan bahwa OpenAI menemukan bukti yang menghubungkan DeepSeek dengan metode “distilasi”—teknik yang biasa digunakan oleh pengembang untuk melatih AI menggunakan data dari model AI yang lebih besar dan canggih.
Meskipun OpenAI memungkinkan pengembang menggunakan API-nya untuk mengintegrasikan model kecerdasan buatan dengan aplikasi mereka sendiri, penggunaan metode distilasi untuk membangun model kecerdasan buatan pesaing melanggar ketentuan layanan OpenAI.
“Kami tahu perusahaan berbasis RRC (China) – dan perusahaan-perusahaan lainnya – terus menerus mencoba meniru model perusahaan AI terkemuka di AS,” kata OpenAI dalam pernyataan resminya kepada Bloomberg, seperti dikutip dari The Verge, Kamis (30/1/2025).
“Sebagai pengembang AI terkemuka, kami mengambil tindakan pencegahan untuk melindungi IP kami, termasuk proses yang cermat untuk menentukan kemampuan terdepan yang akan disertakan dalam model yang dirilis, dan meyakini ke depannya sangatlah penting bahwa kami bekerja sama dengan pemerintah AS guna melindungi model yang paling canggih dari upaya musuh dan pesaing untuk mengambil alih teknologi AS,” sambungnya.
Kepala AI dan kripto Gedung Putih yang ditunjuk Presiden AS Donald Trump, David Sacks, melontarkan tuduhan serupa, meskipun OpenAI belum memberikan informasi rinci tentang bukti yang mereka temukan.
“Ada bukti kuat bahwa apa yang dilakukan DeepSeek di sini adalah mereka menyaring pengetahuan dari model OpenAI dan menurut saya OpenAI tidak akan senang dengan hal ini,” kata Sacks.
Sumber Detiksport