Ilustrasi artistik lubang hitam. Foto: NASA
Jakarta – Dua tim ilmuwan Astronom yang membuat temuan luar biasa ini menemukan reservoir air terbesar dan terjauh yang pernah ditemukan di Bumi. Mereka menemukan bahwa volume sumber air besar ini 140 triliun kali lebih besar daripada volume gabungan semua air di Bumi.
Sumber air angkasa yang luas ini, yang terletak di sekitar lubang hitam besar yang disebut quasar, berada lebih dari 12 miliar tahun cahaya jauhnya. Lokasinya ini memberikan gambaran yang luar biasa tentang tahap awal alam semesta, yang baru berusia 1,6 miliar tahun.
Menurut ilmuwan Matt Bradford dari Jet Propulsion Laboratory NASA, pengungkapan ini sangat penting dan penting untuk memahami bagaimana air ada di luar angkasa.
“Ini adalah demonstrasi lain bahwa air tersebar luas di seluruh alam semesta, bahkan pada saat-saat paling awal,” kata Bradford seperti dikutip dari Unilad.
Kuasar di pusat penemuan ini, yang diberi nama APM 08279+5255, menyimpan lubang hitam supermasif yang massanya 20 miliar kali lebih besar dari Matahari, dan memancarkan energi yang setara dengan seribu triliun Matahari. Tim astronom, termasuk tim Bradford, mempelajari objek langit ini dan mendeteksi beberapa tanda spektral dari massa air yang sangat besar.
Temuan ini menjadi tonggak sejarah dalam pemahaman astronomi karena sebelumnya belum pernah ditemukan uap air di alam semesta awal. Sejauh yang kami ketahui, sumber air di tempat lain di galaksi Bima Sakti sebagian besar telah membeku dalam bentuk es.
Astronom mengusulkan pembangunan teleskop 25 meter di Gurun Atacama di Chili. Ini awalnya disebut Teleskop Cerro Chajnantor Atacama (CCAT), tetapi pada tahun 2020 diubah menjadi Teleskop Submilimeter Fred Young (FYST).
Konstruksi Teleskop Submilimeter Fred Young (FYST) hampir selesai, dan “cahaya pertama” diperkirakan akan ditemukan pada tahun 2025.
(Sumber DetikInet)