Mantan politikus Partai Kebangkitan Bangsa Effendy Choirie atau Gus Choi (kiri) usai memberikan keterangan pers di Kantor PBNU, Jakarta, Rabu (7/8/2024). ANTARA/Rio Feisal
Jakarta – Menurut Effendy Choirie, juga dikenal sebagai Gus Choi, mantan politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), peran Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Presiden keempat Republik Indonesia Gus Dur sangat penting untuk keberadaan PKB.
“Kalau ada partai dari NU, dari kalangan PBNU yang tidak di-support oleh PBNU, apakah bisa ada? Apakah bisa besar? Saya yakin tidak karena faktanya ada partai di luar PKB yang berdiri di lingkungan NU itu menjadi partai gurem. Dahulu ada namanya PKU, PNU,” kata Gus Choi di Kantor PBNU, Jakarta, Rabu.
Dia juga menyatakan bahwa, karena peran Gus Dur dan PBNU, PKB dapat menjadi besar seperti saat ini.
Gus Choi menjelaskan bahwa perubahan keadaan masyarakat setelah turunnya Presiden ke-2 RI HM Soeharto dan reformasi dan demokrasi membuahkan dasar keinginan NU untuk mendirikan partai politik.
Dia menjelaskan, “Kemudian, NU menyambut aspirasi masyarakat NU dengan mengeluarkan surat tugas kepada sejumlah pengurus NU untuk mendesain, membuat rumusan, dan pokok pikiran partai yang akan dibentuk ke depan.”
“Kemudian, surat tugas itu diketuai oleh Ma’ruf Amin, lima orang, kemudian dibantu oleh sembilan orang tim asistensi, di mana kemudian dibuat visi dan misi, pokok-pokok atau prinsip-prinsip berpolitik bagi partai yang akan didirikan oleh NU, yang kemudian berubah namanya menjadi PKB,” katanya sambil berbicara.
Oleh karena itu, dia menyatakan bahwa hubungan PKB dengan PBNU adalah aspiratif, historis, dan kultural.
Dengan demikian, NU atau PBNU memiliki hak untuk mengevaluasi perjalanan PKB, mengoreksi, atau menata ulang, karena memang sejarahnya begitu. Dia menyatakan bahwa inilah yang membedakan Partai Kebangkitan Bangsa dari partai politik lainnya, Ujarnya.
Sumber Antaranews
