ilustrasi Duel/Tribunnews.com
Jakarta – Kejadian mengejutkan terjadi di Semarang ketika dua pria terlibat duel dengan menggunakan celurit, Duel dua pemuda itu dilakukan di Jalan Dr Cipto, Semarang Timur, Kota Semarang.
Insiden ini menarik perhatian publik dan menuai kritik terkait tindakan kekerasan yang terekam dan disebarluaskan hingga viral.
Sejumlah orang menyaksikan duel dua pemuda itu. Video duel mereka tersebar luas dan banyak komentar negatif tentang kondisi Kota Semarang yang memprihatinkan.
Saat dikonfirmasi, Kombes Pol Irwan Anwar, Kapolrestabes Semarang, memberikan penjelasan. Dia menyatakan bahwa kejadian tersebut terjadi pada hari Minggu (25/8). Beberapa hari terakhir, videonya telah menjadi trending di media sosial.
“Kasus tersebut sempat diperbincangkan lagi di medsos. Ini peristiwa lama. Tersangka sudah diamankan dan satu pelaku masih dilakukan pengejaran,” ujar Irwan dalam jumpa pers di Mapolrestabes Semarang, Kamis (19/9).
Sudah ada 1 tersangka dalam kasus ini yakni Deny Saputra warga Semarang Tengah.
“Deny ditangkap di Sukoharjo usai kejadian pada bulan Agustus lalu. Sementara yang satunya masih kita kejar,” jelas dia.
Kronologi Duel itu dimulai ketika Deny ditantang oleh kelompok atau geng lain secara live di media sosial. Terpengaruh oleh minuman keras, ia menyanggupi duel tersebut.
“Kemudian tersangka mengambil senjata tajam di rumah temannya dan kemudian menuju ke TKP tawuran. Setelah sampai di TKP tersangka sudah ditunggu oleh kelompok Kansas dan terjadi tawuran menggunakan sajam. Kemudian video tawuran tersebut viral di media sosial,” ungkap Irwan.
“Janjian satu-satu. Terus duel, saya luka. Kemudian lari saya, dikejar kami lari. Itu yang video teman lawannya saya,” kata Deny.
Kasus ini menjadi peringatan bagi pengguna media sosial tentang dampak negatif dari menyebarluaskan konten kekerasan. Masyarakat diminta untuk lebih bijak dalam menggunakan platform digital dan tidak terlibat dalam tindakan yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.
Sumber Kumparan