Ilustraasi Listrik. Foto: Aris Satria/Boomnews.id
Jakarta – Menurut Darmawan Prasodjo, Direktur PT PLN (Persero), program 3 juta rumah akan meningkatkan konsumsi listrik tahunan sebesar 6,3 TWh (terawatt hour), yang setara dengan pembangkit listrik sebesar 1 gigawatt per tahun.
Hal ini ia katakan pada Jumat (29/11/2024) di acara Dialog bersama Asosiasi Pengembang dalam Rangka Percepatan Penyaluran Program 3 Juta Rumah di Jakarta.
“Tentu saja tambahan program rumah 3 juta per tahun itu akan meningkatkan konsumsi demand sekitar 6,3 TWh per tahun. Dan ini kalau kita konversi menjadi pembangkit itu ada tambahan sekitar 1 gigawatt per tahun,” kata Darmawan.
Program 3 juta rumah pasti akan menambah jumlah pengguna listrik, karena rumah harus memiliki listrik dan air.
Dengan permintaan total 122 TWh, pelanggan rumah tangga menyumbang 91% dari total pengguna, dan sektor non-rumah tangga menggunakan 9% sisa.
Dengan permintaan total 122 TWh, pelanggan rumah tangga menyumbang 91% dari total pengguna, menurut data PLN. Sektor non-rumah tangga menyumbang 9% dari total pengguna.
“Ada 50-83 juta pelanggan rumah tangga. Kalau ada penambahan pelanggan 3 juta pelanggan dengan adanya 3 juta rumah, kami melihat dan rata-rata penambahan pelanggan per tahun itu sekitar 3 juta pelanggan,” ujarnya.
Konsumsi per kapita Indonesia hanya sekitar 1.263 kilowatt-jam per tahun dibandingkan dengan negara-negara tetangga. Namun, dengan adanya Indonesia Emas pada tahun 2045, tingkat ini akan meningkat tiga kali lipat, mencapai 4.000 kilowatt-jam per tahun.
“Adanya data center sehingga industrialisasi ini akan meningkatkan intensitas penggunaan listrik. Tetapi lebih penting lagi adalah bagaimana dengan adanya meningkatnya jumlah rumah, backlog rumah yang bisa diselesaikan, ini juga akan meningkatkan intensitas penggunaan konsumsi listrik di masyarakat,” jelasnya.
Sumber Detik.com