Ilustrasi – Kapal tenggelam di tengah cuaca buruk. (ANTARA/Shutterstock)
Jakarta – Tim Perlindungan KBRI Seoul terus berkoordinasi dengan penjaga pantai Korea Selatan (Korean Coast Guard/KCG) untuk proses pencarian empat warga negara Indonesia (WNI) yang hilang karena tenggelamnya kapal penangkap ikan 2 Haesinho.
Pemerintah Indonesia meminta Korea Selatan mengintensifkan pencarian dua Anak Buah Kapal (ABK) WNI yang hilang hingga mereka ditemukan, jika perlu melewati batas waktu.
“Upaya pencarian dua ABK WNI agar terus dilakukan, bahkan kalau perlu melewati batas 3×24 jam,” kata Kuasa Usaha Ad-interim (KUAI) KBRI Seoul Zelda Wulan Kartika dalam pernyataan resmi KBRI Seoul yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Judha menjelaskan bahwa untuk proses pencarian, otoritas Korsel mengerahkan 19 kapal KCG, satu kapal Angkatan Laut Korea, 27 kapal swasta yang berada di sekitar lokasi, 13 helikopter, dan 20 penyelam.
“Sesuai prosedur, operasi SAR dilaksanakan selama 3×24 jam. Sesuai koordinasi KBRI Seoul, pihak KCG memutuskan untuk memperpanjang operasi SAR,” ujarnya.
“Sementara itu, Kemlu bekerja sama dengan instansi terkait terus memberikan informasi terkini soal proses pencarian dan penanganan jenazah kepada keluarga di Indonesia,” kata Judha.
Zelda mengatakan bahwa dia telah bertemu dengan aparat pemerintahan Republik Korea pada Jumat (8/11) tentang upaya penanganan terus-menerus untuk kapal penangkap ikan “Geumseong 135” yang membawa 11 ABK WNI tenggelam di sekitar perairan Pulau Jeju pada 8 November 2024.
Dia menyatakan kesedihan dan belasungkawa atas tragedi yang terjadi, serta mengapresiasi upaya cepat Pemerintah Korea dalam pencarian dan penyelamatan ABK. Dia juga meminta otoritas setempat untuk melanjutkan pencarian intensif ABK
“Pemerintah Republik Indonesia melalui KBRI Seoul, dengan bantuan pihak setempat, akan terus bekerja untuk memastikan perhatian dan pelindungan yang optimal bagi seluruh ABK WNI,” ucapnya.
Kapal penangkap ikan berbendera Korea, “Geumseong 135,” tenggelam di perairan Pulau Jeju, Korea Selatan, pada 8 November 2024 pukul 04.33 waktu setempat. Ada 27 ABK di kapal, terdiri dari 16 WN Korea dan 11 WN Indonesia.
Pada hari Jumat, 15 ABK berhasil ditemukan, termasuk sembilan ABK WNI; namun, dilaporkan bahwa 10 ABK WN Korea dan dua ABK WNI masih belum ditemukan. Fokus saat ini adalah mencari ABK yang masih hilang.
Sumber Antaranews