Ilustrasi — Kehancuran di Lebanon akibat serangan militer Israel (dok. REUTERS/Louisa Gouliamaki)
Beirut – Serangan militer Israel menghantam tiga desa yang ada di wilayah Lebanon, namun berada di luar area markas kelompok Hizbullah. Rentetan serangan tersebut menewaskan sedikitnya lima belas orang.
Kementerian Kesehatan Lebanon, seperti dilansir AFP, Minggu (13/10/2024), melaporkan “serangan musuh Israel di Maaysra” — sebuah desa mayoritas Muslim Syiah di area pegunungan yang sebagian besar penduduknya beragama Kristen di sebelah utara Beirut — pada Sabtu (12/10) waktu setempat.
“Sembilan orang tewas dan 15 orang lainnya luka-luka,” sebut Kementerian Kesehatan Lebanon dalam pernyataannya.
Lokasi serangan mengalami kerusakan, dan koresponden AFP yang berada di Maasyra melihat ekskavator memindahkan bagian-bagian bangunan yang hancur.
Di lokasi serangan, para pekerja darurat, salah satunya menggunakan palu godam, berusaha menghancurkan lempengan beton yang sangat besar.
Kementerian Kesehatan Lebanon juga menyatakan bahwa dalam “serangan musuh Israel” di distrik Shouf, sebelah selatan ibu kota Beirut, empat orang tewas dan 18 orang lainnya luka-luka.
Dua kematian lainnya dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan Lebanon terjadi di area Deir Billa, yang berjarak sekitar 15 kilometer dari kota Batroun di pantai utara Lebanon akibat serangan Israel. Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan keberadaan “sejumlah potongan tubuh” di lokasi serangan.
Serangan Tel Aviv juga melukai sekitar empat orang lainnya. Identitas jenazah para korban akan ditentukan melalui tes DNA.
Menurut Kantor Berita Resmi Lebanon, National News Agency (NNA), “serangan Israel” menargetkan sebuah rumah di Deir Billa, tempat keluarga mengungsi dari Lebanon bagian selatan.
Koresponden AFP lainnya yang berada di Deir Billa melihat kasur, bantal, bed cover, keranjang cucian, dan pakaian di antara puing-puing yang berserakan akibat serangan Israel. Asap masih mengepul dari tumpukan puing di lokasi serangan.
Rumah Sakit Tal Chiha di bagian timur Lebanon mengalami “kerusakan material ringan” sebagai akibat dari “serangan yang menargetkan area sekitar” di kota Zahle, yang mayoritas penduduknya beragama Kristen. Untungnya, baik pasien maupun karyawan rumah sakit tidak mengalami luka-luka.
Sejak 23 September lalu, militer Israel telah melakukan serangan yang lebih intens terhadap wilayah bagian selatan dan timur Lebanon, serta di pinggiran selatan Beirut. Militer Israel mengklaim bahwa mereka menargetkan markas dan posisi pasukan Hizbullah.
Namun area-area di dekat Maaysra seperti Barja, Deir Billa dan Zahle bukanlah area yang biasanya dianggap sebagai markas Hizbullah. Militer Israel belum memberikan komentar tentang serangan terbaru mereka.
Sumber Detiknews