Sosok mbak Rara, si Pawang Hujan (Instagram @motogp)
Banda Aceh—Pawang hujan viral Mbak Rara di MotoGP Mandalika kembali menjadi sensasi. Dia tidak diterima di Aceh.
Aksi Mbak Rara di gelaran PON XXI Aceh-Sumut di Banda Aceh baru-baru ini menjadi subjek diskusi di media sosial.
Netizen menyoroti tindakan Mbak Rara saat melakukan upacara “menolak” hujan di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh. Dalam video yang viral beredar di internet, terlihat Mbak Rara berjalan di pinggir stadion dengan kepala menengadah ke atas.
Dia tampaknya membawa peralatan yang biasa digunakan oleh orang yang bekerja sebagai pawang hujan. Seorang pria berdiri di belakangnya. Beberapa orang tampaknya menyaksikan Rara bertindak dari atas tribun.
Menurut Pengurus Besar (PB) PON XXI 2024 daerah Aceh, mereka tidak bertanggung jawab untuk mengirim Rara ke Aceh. Disebutkan bahwa keterlibatannya sebagai pawang hujan bertentangan dengan hukum Islam yang berlaku di Serambi Makkah.
“Kita tidak pernah mengundang maupun mendatangkan pawang hujan dan tidak mengetahui tentang kehadiran pawang hujan. PB PON Aceh sepakat dengan masyarakat yang menyesalkan hal ini terjadi,” kata Kepala Bidang Upacara PB PON wilayah Aceh Akkar Arafat.
Mbak Rara dikenal saat Pertama kali menjadi pawang hujan di sirkuit Mandalika. Dia membawa peralatan khusus, seperti mangkuk emas, untuk meredakan hujan di sekitar lokasi.
Dia kadang-kadang berhenti membaca mantra dan mengangkat alatnya tinggi-tinggi. Ia mengklaim bahwa upacara tersebut memberinya kemampuan untuk mengontrol hujan.
Sumber Detik.com