Menko Perekonomian Airlangga Sebut Indonesia Memiliki Jumlah Unicorn dan Decacorn Terbesar

0
(0)

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam “The Big Idea Forum CNN with Desi Anwar” di Jakarta, Jumat (5/7/2024). ANTARA/HO-Kemenko Perekonomian.

Jakarta – Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, menyatakan bahwa Indonesia saat ini memiliki jumlah perusahaan unicorn dan decacorn terbesar dibandingkan dengan negara lain.

“Indonesia telah menjadi negara dengan jumlah unicorn dan decacorn terbesar di antara negara lain. Hal tersebut salah satunya didorong dengan upaya pemerintah dalam melakukan integrasi dengan negara-negara ASEAN, sehingga dapat lebih mudah dalam mengembangkan dan memperluas jangkauan pasar,” kata Airlangga dalam “The Big Idea Forum CNN with Desi Anwar”, sebagaimana dikutip melalui keterangan resmi di Jakarta, Jumat.

Airlangga menyoroti inisiatif Indonesia dalam Digital Economic Agreement Framework (DEFA) yang dimulai pada masa Keketuaan ASEAN 2023.

“DEFA telah membuka babak baru dalam integrasi ekonomi digital regional,” ujarnya.

Diharapkan dengan adanya DEFA, investasi dan inovasi akan meningkat, produktivitas akan meningkat, dan lapangan kerja akan muncul. Selain itu, DEFA akan mendorong UMKM untuk berkembang.

Menurut proyeksi, DEFA dapat meningkatkan ekonomi digital ASEAN dari satu triliun dolar menjadi dua triliun dolar pada tahun 2030.

Selain itu, Indonesia dan negara-negara ASEAN telah menggunakan QRIS untuk mengintegrasikan pembayaran dengan kebijakan Local Currency Settlement (LCS).

Selain itu, ia menekankan betapa pentingnya keamanan data dalam konteks berbagai upaya digitalisasi.

Airlangga menjelaskan disokong oleh perekonomian nasional yang tumbuh stabil di kisaran lima persen dan kemampuan menjaga tingkat inflasi dalam kisaran sasaran, Indonesia semakin optimis dalam mendorong laju transformasi ekonomi menuju negara maju pada 2045.

Dengan populasi sekitar 320 juta orang dan pendapatan per kapita sekitar 26.000 dolar AS, ekonomi Indonesia diperkirakan akan mencapai sekitar sembilan triliun dolar AS.

Akibatnya, pemerintah terus meningkatkan kinerja berbagai alat pertumbuhan ekonomi, terutama dalam era digitalisasi.

Digitalisasi berbagai sektor akan terus berkembang, mendorong investasi di Indonesia ke arah padat modal dan menuntut keterampilan baru dari masyarakat.

“Sejumlah upaya yang ditempuh di antaranya melalui pembangunan jaringan fiber optic Palapa Ring, pemanfaatan Satelit Multifungsi Satria bagi daerah tertinggal, terdepan, dan terluar, hingga yang terbaru yakni mengadopsi teknologi low Earth orbit satelite,” sebutnya.

Sumber Antaranews

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

0Shares

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *