Barbora Krejcikova May 26, 2024.. ANTARAAFP/BERTRAND GUAY)
Jakarta – Petenis asal Ceko Barbora Krejcikova, mengalahkan petenis Italia Jasmine Paolini untuk meraih gelar Wimbledon, sekaligus menjadi gelar keduanya di ajang Grand Slam nomor tunggal putri, pada Sabtu.
Krejcikova, unggulan ke-31, menang 6-2, 2-6, 6-4 untuk menambah gelar Grand Slam dari All England Club 2024 setelah kemenangannya di French Open 2021.
Dalam catatan pertandingan yang disiarkan AFP, Sabtu, Krejcikova mengatur ritmenya dengan langsung mematahkan servis Paolini di gim pembuka.
Paolini harus menyelamatkan dua break point pada gim ketiga namun ia kembali tertekan saat Krejcikova yang tenang melakukan double-break untuk unggul 4-1.
Pada gim kedelapan, Krejcikova melakukan tiga set point dan hanya membutuhkan satu set point saat Paolini melakukan pukulan backhand ke net.
Paolini hanya mampu mengklaim empat poin dari servis petenis Ceko itu, sementara Krejcikova mencetak 10 kemenangan, berbanding dengan lawannya yang memiliki lima kemenangan.
Paolini sempat berlari keluar Centre Court untuk istirahat di kamar mandi sebelum kembali dengan semangat.
Selain itu, dalam kemenangan maratonnya di semifinal atas Donna Vekic, dia kehilangan set pertama, tetapi dia kembali melawan pada set kedua.
Setelah break di gim kedua dan kedelapan, Krejcikova masuk ke final setelah satu set, di mana dia membuat 14 kesalahan sendiri berbanding tujuh untuk lawannya. Dia juga membuat jumlah kesalahan ganda tertingginya, 33, di turnamen itu.
Krejcikova mempertahankan keunggulan 5-3 tetapi mengalami akhir yang menegangkan, membutuhkan tiga poin dan menyelamatkan dua break point pada gim ke-10 untuk memastikan gelar.
“Saya tidak punya kata-kata apa pun. Sulit dipercaya apa yang baru saja terjadi. Hari terbaik dalam karier tenis saya — dan hari terbaik dalam hidup saya,” kata Krejcikova dalam wawancara lapangan usai pertandingan.
“Sangat sulit untuk menjelaskan apa yang saya rasakan saat ini.”
Kemenangan tersebut terjadi 26 tahun setelah mentornya Jana Novotna, yang meninggal pada tahun 2017, mengklaim gelar Wimbledon.
Hasil itu berarti unggulan ketujuh Paolini kalah dua kali berturut-turut di final Grand Slam setelah kalah dari Iga Swiatek di French Open bulan lalu.
Sumber Antaranews