Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan pada Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (22/1/2025). Foto: Youtube/Sekretariat Presiden
Jakarta – Tahun ini, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) akan sepenuhnya menyokong program Makan Bergizi Gratis yang dimaksudkan untuk mencapai jutaan orang di Indonesia. Presiden Prabowo Subianto menutup akses ke dana asing untuk program tersebut dalam situasi ini.
“Nggak ada namanya makan bergizi dari negara asing, nggak ada. Murni ini pemerintah Indonesia kepada negara, kepada rakyatnya,” kata Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana di Istana Negara, Rabu (22/1).
Ada tujuan untuk program ini, yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan gizi masyarakat, untuk mencapai 82,9 juta penerima manfaat pada akhir tahun 2025, kata Dadan. Pemerintah memproyeksikan dana hingga Rp 100 triliun pada tahun ini jika pelaksanaan penuh dimulai pada September.
Dadan menyatakan bahwa pemerintah telah membuat rencana anggaran efisien untuk mendukung program ini. Tetapi Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Keuangan secara langsung mengawasi detail efisiensi.
“Makanya wartawan tadi disuruh keluar. Bapak menjelaskan efisiensi itu, tapi yang jelas, anggaran sudah disiapkan. Ketika badan gizi butuh anggaran, Bapak bilang, nggak usah khawatir, kamu kerja aja,” ujarnya.
Ia juga menekankan dana CSR Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tidak digunakan untuk pendanaan program ini. “CSR tidak digunakan untuk makan bergizi, tapi untuk menyiapkan infrastruktur yang akan jadi mitra bagi badan gizi,” tambahnya.
Dadan menyatakan bahwa pemerintah tidak menerima pendanaan dari luar negeri, termasuk dari negara-negara seperti China dan Jepang. Bantuan dari negara-negara ini lebih bersifat teknis, seperti memberikan bantuan atau peralatan.
“Itu hal-hal yang secara teknis pun masih harus dibicarakan, belum tentu tahun ini. Bisa jadi tiga tahun lagi, kan hanya komitmen aja,” pungkasnya.
Sumber Kumparan