Viral Soal Kabar Banyak Anak Kecil Cuci Darah di RSCM, IDAI Angkat Bicara

0
(0)

IDAI menyebutkan bahwa RSCM memang memiliki unit dialisis khusus anak sehingga isinya adalah anak-anak yang mengalami gangguan ginjal terminal yang membutuhkan hemodiliasis atau bahasa awanya cuci darah. (sumber: freepik)

Jakarta – Belakangan ini, publik Indonesia terkejut dengan laporan bahwa banyak anak kecil cuci darah di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Cipto Mangunkusumo. Disebutkan bahwa ini disebabkan oleh fakta bahwa mereka memiliki gagal ginjal sejak kecil.

“Asli syok, di RSCM banyak bocil-bocil. Kirain berobat apaan, ternyata pada cuci darah,” tulis unggahan tersebut, dikutip dari laman detikcom, Kamis (25/7/2024).

Ginjal memiliki banyak tugas penting. Sebagai sistem penyaringan tubuh, ginjal membantu mengendalikan kadar air dan membuang zat-zat sisa melalui urine. Organ tubuh ini juga membantu mengendalikan tekanan darah, produksi sel darah merah, serta kadar kalsium dan mineral.

Penyakit ginjal sendiri adalah ketika ginjal rusak, menyebabkan penumpukan zat sisa dan cairan di dalam tubuh.

Dr. Piprim Basarah Yanuarso, Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), menyatakan bahwa setidaknya satu dari lima anak Indonesia berusia 12 hingga 18 tahun berpotensi mengalami kerusakan ginjal sebagai tanggapan atas konten viral tersebut.

Ia juga mengatakan bahwa gaya hidup mereka yang tidak sehat juga dapat menyebabkan penyakit itu.

Adanya darah dan protein dalam air kencing anak-anak, atau hematuria dan proteinuria pada urine mereka, ditemukan melalui survei IDAI.

“Salah satu pakar ginjal IDAI bikin survei di anak-anak remaja usia 12-18 tahun. Ternyata satu dari lima anak remaja itu dicek urinenya terdapat hematuria dan proteinuria. Jadi, ada darah dan protein dalam urine,” ujar Piprim.

“Ini adalah satu indikator awal kerusakan ginjal. Ini menunjukkan gaya hidup anak-anak kita usia 12-18 tahun ini sangat memprihatinkan. Pola makannya, pola geraknya, pola tidurnya sering begadang, dan malas gerak olahraga,” sambungnya.

Ia pun menekankan pola makan dan minum anak-anak yang saat ini terbilang kurang baik. Menurutnya, anak-anak saat ini masih suka mengonsumsi makanan atau minuman yang manis-manis.

Sumber HaiBunda

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

0Shares

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *