Tangkapan layar di Instagram dan TikTok
Jakarta – Sebuah video yang menunjukkan sosok ulama terkenal, soal sikap Gus Miftah kepada istrinya Ning Astuti tengah menjadi perbicangan publik di media sosial.
Pasalnya pria yang berprofesi sebagai pendakwah itu sempat menggoyangkan kepala sang istri ketika keduanya menonton konser bersama.
Aksi Gus Miftah terekam kamera, kini video potongan sikap us Miftah kepada istrinya Ning Astuti viral di media sosial.
Dikutip dari Kompas.com, belakangan ini Gus Miftah dikritik warganet karena dinilai bersikap kasar pada istrinya, Ning Astuti.
Video Gus Miftah dan sang istri Ning Astuti yang menjadi viral memicu kritik. Gus Miftah terlihat menggoyangkan kepala sang istri saat mereka menonton konser bersama dalam video tersebut.
Gus Miftah kemudian memberikan klarifikasi tentang video viral tersebut. mengatakan bahwa seseorang dengan sengaja mengubah video itu sehingga memberi kesan seperti itu.
“Katanya saya noyor istri lah, kata saya mukul istri lah, macam macam,” ujar Gus Miftah di daerah Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (6/10/2024).
“Kalau saya lihat salah satunya karena ada yang ngedit, ininya dicepatin gitu loh. Sehingga seolah-olah saya sama istri berantem atau apa,” sambungnya.
Gus Miftah mengatakan, saat tahu video itu viral, sang istri malah tertawa dengan komentar-komentar netizen.
Karena tak seperti yang ditudingkan netizen, sebenarnya yang dilakukan dalam video itu adalah cara mereka bercanda.
“Istri malah ketawa, itu malah justru keseharian saya sama istri. Karena dalam rumah tangga itu ada bahasa begini, ‘suami yang baik itu karakternya adalah ketika di rumah’, ketika sama istri dia menjadi penghibur yang baik untuk istrinya,” ucap Gus Miftah.
“Jadi itu satu hal yang saya sama istri itu hampir setiap hari guyonnya seperti itu,” lanjut Gus Miftah.
Gus Miftah percaya bahwa video viral itu membuatnya terlihat seperti suami yang kasar.
Namun, untungnya ia menanggapi santai tudingan negatif dari warganet tersebut.
Insiden ini menjadi pelajaran tentang bagaimana momen pribadi bisa dengan cepat menjadi sorotan publik di era digital. Gus Miftah berharap agar masyarakat dapat lebih memahami konteks dan tidak terburu-buru menghakimi.
Sumber Tribuntangerang