Tentara Israel bereaksi dari kendaraan militer saat berkendara di perbatasan Israel ketika meninggalkan Gaza, selama gencatan senjata, di Israel, Jumat (24/11/2023). Foto: Amir Cohen/REUTERS
Jakarta – Israel menerima bantuan militer dari Amerika Serikat. Pemerintah AS kembali memberikan bantuan militer terhadap Israel senilai USD 8,7 miliar.
Dilansir Aljazeera, Jumat (27/9), pernyataan itu disampaikan Israel pada Kamis kemarin. Tel Aviv menyebut mereka telah menerima paket bantuan. AS sepertinya mengabaikan tuntutan global terhadap Israel yang menyerang Gaza dan Lebanon.
Disebutkan bahwa bantuan militer dimaksudkan untuk mendukung upaya militer yang sedang berlangsung dan untuk mempertahankan keunggulan militer Israel di wilayah tersebut.
“Untuk mendukung upaya militer Israel yang sedang berlangsung”, kata Kementerian Pertahanan Israel dalam sebuah pernyataan.
Paket bantuan ini mencakup peralatan militer canggih, pelatihan, serta dukungan logistik yang bertujuan untuk memperkuat kemampuan pertahanan Israel.
Paket tersebut mencakup dana sebesar USD 3,5 miliar (sekitar Rp54 triliun) untuk membeli barang militer penting yang telah disetujui dan dicadangkan untuk pembelian. Selain itu, dana sebesar USD 5,2 miliar (sekitar Rp80 triliun) ditujukan untuk sistem pertahanan udara, termasuk sistem David’s Sling dan Iron Dome anti-rudal, serta sistem laser pertahanan canggih yang saat ini sedang dalam proses pengembangan.
Saat ini, Israel berperang di dua front, di Gaza melawan Hamas dan di Lebanon melawan gerakan Hizbullah yang didukung Iran.
Dalam hal ini, paket bantuan yang signifikan ini menunjukkan dukungan AS yang signifikan kepada Israel, memperkuat kapasitas militer dan keamanan Israel di tengah konflik yang berkepanjangan dengan Palestina.
Umumnya penduduk Amerika Serikat tidak setuju dengan bantuan itu, menurut sebuah jajak pendapat. Karena Israel telah menewaskan ribuan orang di Gaza.
Namun, bagi rakyat Palestina, ini menimbulkan banyak kekhawatiran karena kekuatan militer Israel yang meningkat dapat mengancam kehidupan sehari-hari mereka dan meningkatkan ketegangan di kawasan yang sudah tertekan.
Sumber Kumparan