Komnas PA Geram, Pembina Pramuka Di Surabaya Cabuli Siswi SD saat Perkemahan

0
(0)

Ilustrasi pencabulan terhadap anak./Istimewa

Jakarta – Di salah satu sekolah dasar di wilayah Surabaya barat, seorang pembina pramuka melakukan tindakan asusila terhadap anak didiknya. Sangat menyedihkan bahwa tindakan bejat pria berinisial Z itu terjadi di sekolah selama kegiatan Perkemahan Jumat Sabtu, atau Perjusa, yang berlangsung dari 13 hingga 14 September lalu.

Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) mengungkapkan kekecewaannya atas yang dilakukan pelaku diduga melakukan tindakan pencabulan terhadap siswi SD saat kegiatan perkemahan. Kasus ini mengejutkan masyarakat dan menimbulkan kecaman luas.

“Lagi dan lagi kita dihadapkan pada kasus kekerasan seksual pada anak. Kali ini dilakukan seorang oknum pembina Pramuka di Surabaya, yang dilakukan pada anak didiknya yang masih SD,” ungkap Ketua Komnas PA Surabaya Syaiful Bahri, saat ditemui Basra di kediamannya, (16/9).

Syaiful menyatakan bahwa tindakan tersangka Z sangat mencoreng nilai-nilai kepramukaan untuk membentuk karakter dan kepribadian bangsa Indonesia yang berjiwa Pancasila dan berlandaskan Tri Satya dan Dasa Darma. Selain itu, Syaiful menyatakan bahwa dia juga pernah menjadi anggota Pramuka.

“Saya pernah aktif di kepramukaan di Surabaya. Jadi saya tidak habis pikir, pelaku itu bisa berbuat asusila pada anak didiknya,” tukas Syaiful.

Meskipun dia menyatakan bahwa dia geram, Syaiful menegaskan bahwa Komnas PA terus berkomunikasi dengan Pramuka Kwartir Cabang (Kwarcab) Kota Surabaya terkait kasus asusila tersebut. Selain itu, diduga ada lebih dari satu anak yang menjadi korban pencabulan.

“Kami masih berkoordinasi dengan teman-teman Pramuka untuk memberikan pendampingan kepada korban, karena di Pramuka itu kan juga ada psikolog nya,” tuturnya.

Komnas PA, seperti yang dikatakan Syaiful, juga bersedia memberikan pendampingan hukum kepada korban selain memberikan bantuan psikis.

“Kami siap jika diminta untuk memberikan pendampingan (psikolog) kepada korban maupun bantuan hukum. Masalah ini harus diusut tuntas,” tegas Syaiful.

Kejadian ini juga memicu diskusi di kalangan orang tua dan masyarakat mengenai pentingnya pengawasan dalam kegiatan anak-anak, terutama yang melibatkan orang dewasa.Â

Sumber Kumparannews

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

0Shares

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *