Ilustrasi Polusi Udara.(F-INT)
Jakarta – Pada hari Senin, (14/11) kualitas udara Jakarta berada di peringkat 10 besar, menjadikannya kota dengan tingkat polusi yang tinggi. Per pukul 11.00 WIB, Jakarta berada di urutan ke-7, di atas Karachi, Pakistan dan Kota Dhaka, Bangladesh.
Berdasarkan catatan lembaga pemantau udara IQAir, kualitas udara di Jakarta memiliki skor AQI 167, yang berarti udaranya tidak sehat.
Di Jakarta, kadar atau konsentrasi PM 2,5 hampir 15,8 kali lebih besar dari panduan kualitas udara tahunan WHO. PM 2,5 adalah sumber polusi utama. Ini adalah jenis partikel halus di udara yang berukuran kurang dari 2,5 mikron.
Selain Jakarta, kualitas udara buruk juga terlihat di Beijing, China. Kota ini berada di antara lima wilayah di seluruh dunia dengan kadar polusi tertinggi. Skor AQI adalah 177, lebih tinggi dari skor Jakarta.
Menurut penjelasan Departement of Health New York, AS, PM 2,5 bisa mengurangi jarak pandang dan terlihat agak berkabut ketika jumlahnya tinggi.
Paparan PM 2.5 yang kecil dapat masuk ke paru-paru dan Paparan PM 2.5 dalam waktu sebentar saja menyebabkan masalah pada mata, hidung, tenggorokan, batuk, bersin, pilek, dan napas pendek.
IQAir menyarankan agar orang menggunakan masker, terutama jika bepergian ke luar. Jika mereka berada di dalam rumah atau di dalam ruangan, mereka menyarankan agar jendela ditutup untuk mencegah udara kotor masuk.
Dengan Jakarta yang terus berjuang untuk memperbaiki kualitas udara, harapan akan masa depan yang lebih bersih dan sehat masih ada, asalkan langkah-langkah tegas dan berkelanjutan diambil.
Sumber Kumparan