Kualitas Udara di Jakarta Masuk Kategori tidak Sehat pada Sabtu

0
(0)

Arsip – Petugas saat memasang SPKU mobile untuk memantau kualitas udara di Jakarta, Jumat (21/6/2024). ANTARA/HO-DLH DKI/aa.

Jakarta – Kualitas udara di DKI Jakarta kembali menurun, menempati urutan ketujuh negara dengan kualitas udara terburuk di dunia, dengan indeks kualitas udara (AQI) 155.

Dengan partikel halus PM2,5 mencapai 61 mikrongram per meter kubik, kualitas udara di Jakarta dikategorikan sebagai tidak sehat, menurut situs pemantauan kualitas udara IQAir yang diakses pada Sabtu pukul 05.00 WIB.

Situs yang sama melaporkan bahwa konsentrasi PM 2.5 di Jakarta saat ini setara dengan 12,2 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO.

Pada tanggal dan jam yang sama, Lahore, Pakistan, menduduki peringkat 188 sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia; Kampala, Uganda, menduduki peringkat 179, dan Medan, Indonesia, menduduki peringkat 167.

Karena itu, masyarakat yang akan beraktivitas di luar ruangan agar mengenakan masker, karena kualitas udara yang kembali memburuk.

Kualitas udara di daerah itu pada hari Sabtu dinilai sedang di udara.jakarta.go.id, situs resmi Pemprov DKI.

Dari 31 stasiun pemantauan kualitas udara (SPKU), hanya satu yang mengalami masukan yang tidak sehat, yaitu SPKU 101 di Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Menurut Asep Kuswanto, Kepala DLH DKI, peralatan yang digunakan untuk memantau kualitas udara telah diuji dan memenuhi standar Nasional Indonesia (SNI). Standar ini termasuk SNI 9178:2023, yang merupakan standar uji kinerja perangkat pemantauan kualitas udara yang menggunakan sensor murah.

“Selain itu, SNI 19-7119.6-2005 menetapkan metode untuk penentuan lokasi pengambilan contoh uji pemantauan kualitas udara ambien,” katanya.

Sumber Antaranews

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

0Shares

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *