Berlokasi di reruntuhan Wangzhuang di Kota Yongcheng, makam itu menempati total area seluas lebih dari 17 meter persegi, ukuran yang sangat besar pada zaman itu. Tim arkeolog meyakini bahwa pemilik makam itu merupakan raja dari negara di zaman prasejarah.
Jakarta — Penemuan arkeologis yang mengagumkan terjadi di wilayah China Tengah, di mana sebuah makam raja berusia sekitar 5.000 tahun telah ditemukan.
Berlokasi di reruntuhan Wangzhuang di Kota Yongcheng, makam itu ditemukan di wilayah yang masuk kawasan China tengah itu.
Makam itu memiliki luas total lebih dari 17 meter persegi, yang merupakan ukuran yang sangat besar pada masa itu.
Menurut tim arkeolog, pemilik makam adalah raja negara di zaman prasejarah.
Reruntuhan Wangzhuang berasal dari Kebudayaan Dawenkou pertengahan dan akhir (4000 SM–2600 SM), yang merupakan budaya Neolitikum akhir.
Penemuan ini sangat penting bagi sejarah China, karena memberikan bukti lebih lanjut mengenai struktur sosial dan budaya masyarakat kuno.
Para arkeolog dan sejarawan berharap dapat menggali lebih banyak informasi dari lokasi ini, yang dapat memperkaya pengetahuan tentang peradaban awal yang ada di wilayah tersebut.
Makam raja berusia 5.000 tahun yang ditemukan di China Tengah ini tidak hanya menjadi penemuan arkeologis yang signifikan, tetapi juga sebuah jendela untuk memahami lebih dalam tentang sejarah dan budaya kuno. Penelitian lanjutan diharapkan dapat mengungkap lebih banyak misteri dari masa lalu yang telah lama tersembunyi.
Pewarta: Xinhua