Kementerian PU melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya memobilisasi 2 perahu karet beserta mesin untuk membantu mengevakuasi masyarakat terdampak bencana banjir di Kota Bekasi, Jawa Barat. (ANTARA/HO-Kementerian PU)
Jakarta – Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menyatakan komitmen Kementerian Pekerjaan Umum untuk menangani bencana banjir yang terjadi di Bekasi, Jawa Barat.
“Kami terus memprioritaskan keselamatan dan kenyamanan masyarakat terdampak. Kementerian PU akan memberikan dukungan penuh dalam menangani dampak banjir di Bekasi,” kata Dody di Jakarta, Rabu.
Untuk membantu dalam evakuasi penduduk yang terkena dampak banjir di Kota Bekasi, Jawa Barat, Kementerian Pekerjaan Umum melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya mengirimkan dua perahu karet dan mesin.
Terdapat tujuh kecamatan di Bekasi Timur, Bekasi Utara, Bekasi Selatan, Medan Satria, Jatiasih, Pondok Gede, dan Rawalumbu yang terkena dampak banjir, menurut data dari Satgas Tanggap Darurat Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Barat dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi.
Sejak Senin (3/3), curah hujan yang sangat tinggi menyebabkan banjir di Kota Bekasi. Sungai-sungai di kota meluap dan menggenangi perumahan dan beberapa fasilitas umum.
Per 4 Maret 2025, air banjir belum surut dan listrik padam di beberapa tempat. Proses evakuasi penduduk dan pendataan korban serta fasilitas umum yang terdampak masih dilakukan oleh pemerintah.
Kementerian Pertanian dan Hortikultura terus bekerja sama dengan BPBD Kota Bekasi dan melakukan survei di lokasi bencana untuk membantu dalam tindakan tanggap darurat untuk mengurangi kerusakan dan menjaga keselamatan masyarakat yang terkena dampak bencana. Tim BPPW Jawa Barat juga membangun tenda darurat di lokasi pengungsian Kemang Pratama.
Di beberapa posko logistik milik BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), salah satunya berada di Perumahan Pondok Gede Permai, para pengungsi juga menerima bantuan sarana dan prasarana air bersih untuk kebutuhan sehari-hari mereka. Meskipun sanitasi di lokasi sudah ada, air bersih masih diperlukan. Di lokasi pengungsian, Tim Tanggap Darurat Cipta Karya telah mengirimkan satu mobil tangki air dan dua unit hidran umum ke lokasi.
Selain itu, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane dan Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PU memberikan bantuan dengan mengirimkan alat berat berupa enam truk pengangkut dan empat pompa air berkapasitas 250 liter per detik, serta sandbad sebanyak 250 di Kemang Pratama dan 500 sandbag di Rawalumbu Kota Bekasi.
Kementerian Pertanian dan Lingkungan Hidup, bersama dengan lembaga terkait, terus memantau kondisi lapangan untuk memastikan proses penanganan berjalan dengan baik. Identifikasi lanjutan akan dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan penanganan jangka menengah, terutama di wilayah aliran Sungai Bekasi.
Sumber Antaranews