Ilustrasi/ Meteor jatuh (Republika)
Jakarta – Pada Kamis (5/8) kemarin, meteor kecil berdiameter sekitar 1 meter masuk ke atmosfer Bumi dan terbakar di atas Pulau Luzon di Filipina. Peristiwa ini menarik perhatian banyak orang yang menyaksikan kejadian tersebut. Ketika meteor jatuh, banyak orang yang menyaksikannya dan beberapa dari mereka berhasil mengambil foto dengan ponsel mereka.
Warga yang beruntung menangkap momen tersebut mengunggah video ke media sosial. Banyak yang mengungkapkan kekaguman dan rasa ingin tahunya mengenai fenomena alam yang jarang terjadi ini.
Meskipun keberadaannya telah diprediksi sebelumnya, asteroid ini adalah bagian dari Asteroid 2024 RW1. Pengamat Catalina Sky Survey Jacqueline Fazekas menemukan objek itu sekitar 11Â jam sebelum masuk ke atmosfer Bumi.
Di antara sembilan asteroid yang diperkirakan akan masuk Bumi, batu luar angkasa ini adalah yang tercepat. Saat meteor ini jatuh ke arah Laut Filipina, ia menyala dengan kecepatan 20,8 km/d.
Sebelumnya pada awal tahun 2024, objek luar angkasa kedelapan, yang lebih kecil dari 2024 RW1, memasuki atmosfer Bumi dan meledak di atas langit Berlin, Jerman. Ternyata, meteorit ini sangat langka. Namun, satu tahun sebelumnya, objek ketujuh terlihat di seluruh Eropa Barat.
Sistem deteksi dini benda luar angkasa yang masuk Bumi telah mengalami kemajuan besar dalam sepuluh tahun terakhir. Algoritme dapat memprediksi dampak yang mungkin dari data pengamatan teleskop dengan cepat.
Beruntung, setiap asteroid yang masuk ke Bumi adalah batuan kecil yang hanya menghasilkan bola api dan meninggalkan sisa meteorit. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa Bumi akan kedatangan meteor yang lebih besar dan menyebabkan dampak berbahaya.
Momen spektakuler ini menjadi bahan pembicaraan di kalangan masyarakat, menambah ketertarikan terhadap astronomi dan fenomena luar angkasa.
Sumber Kumparannews