Kepala Staf Umum TPNPB-OPM, Mayjen Terianus Satto serta tim dari tiga komando daerah pertahanan mengawal jurnalis dalam penyelidikan bom mortir yang dijatuhkan di Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua, pada Sabtu, 9 Maret 2024. TEMPO/Istimewa
Jakarta—Sebby Sambom, Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Barat (TPNPB-OPM), menyatakan bahwa mereka tidak bertanggung jawab atas kematian pilot helikopter Selandia Baru Glen Malcolm Conning. Sebab TPNPB sudah mengumumkan bahwa penerbangan sipil di wilayah perang dilarang.
“Jadi yang tanggung jawab bukan kami, ya TNI Polri Indonesia. Kami tidak peduli karena kami sudah umumkan setiap saat,” kata Sebby kepada TempoÂsaat dihubungi Senin malam, 5 Agustus 2024″, seperti dilansir dari Tempo.
Dia mengatakan bahwa pemerintah Indonesia harus tidak menyesal atas penembakan itu karena mereka telah mengeluarkan larangan melintasi wilayah perang berulang kali. Dia menegaskan, “Tapi apa yang Anda menyesal?”
Sebby mengatakan bahwa penyesalan itu tidak ada gunanya saat ini. Karena penembakan dilakukan oleh pasukan yang juga dikenal sebagai Kelompok Kriminal Bersenjata, atau KKB, wilayah itu dianggap sebagai zona konflik bersenjata.
Dia menyatakan bahwa TNI-Polri harus bertanggung jawab atas peristiwa ini karena mengizinkan pilot berusia 50 tahun itu melintasi wilayah perang. Sebby menyatakan bahwa pemerintah Indonesia harus menunggu lebih lama untuk berunding agar hal-hal seperti ini tidak terjadi lagi.
Pada Senin, 5 Agustus 2024, TPNPB-OPM membunuh pilot helikopter PT Intan Angkasa Air Service Glen Malcolm Conning. Menurut Brigadir Jenderal Faizal Ramadhani, Kepala Operasi Damai Cartenz 2024, KKB menyandera dan membunuh Conning di Distrik Alama, Kabupaten Mimika, Papua Tengah.
Kejadian itu bermula saat helikopter IWN MD. 500 ER PK yang diawaki Glen Malcolm Conning mendarat di Distrik Alama, kata Faizal. Ada empat orang di dalam helikopter: dua orang dewasa yang bekerja sebagai tenaga kesehatan, seorang anak, dan satu bayi. Setelah membunuh pilot Selandia Baru itu, KKB membakar helikopter tersebut juga.
Sementara itu, Komisaris Besar Bayu Suseno, Kepala Hubungan Masyarakat Satgas Damai Cartenz 2024, mengatakan bahwa seorang saksi berinisial D berbicara tentang peristiwa pembunuhan pilot helikopter tersebut. Dalam kesaksiannya, dia menyatakan bahwa KKB langsung mengadang pilot dan penumpangnya dengan senjata api. “Dan saat itu juga pilot Mr. Glen Malcolm Conning langsung dibunuh oleh KKB.”
Sumber Tempo