Arsip foto – Atlet selancar ombak Indonesia Rio Waida membawa papan surfing saat melakukan latihan di Pantai Legian, Badung, Bali, Sabtu (13/7/2024). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/wpa.
Jakarta – Selepas kegagalannya pada babak kedua Olimpiade Paris 2024 Senin (29/7), atlet selancar ombak Indonesia Rio Waida mengatakan dia merasa “mati rasa”.
Setelah harus mengakhiri perjuangannya dan pulang lebih awal dari Teahupo’o, Tahiti, Kepulauan Polinesia Prancis, tempat cabang olahraga selancar ombak Olimpiade Paris berlangsung, Rio mengungkapkan perasaannya yang berbeda di akun sosial media miliknya pada hari Selasa.
Rio kecewa karena tidak dapat melakukan yang terbaik di Olimpiade Paris, dan dia meminta maaf kepada semua orang yang telah mendukungnya.
“Di sisi lain saya merasakan sakit dan juga mati rasa. Sejujurnya, saya tidak bisa merasakan emosi apa pun, saya tidak tahu apakah saya harus sedih, marah, atau bahagia,” kata Rio.
“Saya menyesal telah membuat banyak orang sedih. Begitu banyak perhatian, begitu banyak energi selama tiga tahun mengejar impian Olimpiade dan berakhir seperti ini cukup mengecewakan. Mungkin saya hanya kecewa tidak bisa memberikan yang terbaik di kompetisi ini.”
Meskipun demikian, Rio masih memiliki tujuan selanjutnya, Olimpiade Los Angeles 2028, di mana mereka akan belajar dari kesalahan yang telah mereka lakukan dalam setiap kekalahan.
Atlet selancar ombak berusia 24 tahun itu menyatakan, “Tapi tujuannya selalu ada, saya hanya merasa harus melalui banyak hal baik dan buruk. Belajar banyak dari setiap kejadian.”
Tujuan baru lainnya adalah Los Angeles, tetapi saya tidak dapat menghabiskan waktu untuk itu saat ini. Saya akan berbicara dengan teman-teman saya, dan kita akan melihat.
Kekalahan awal Rio di Olimpiade Paris 2024 menunjukkan bahwa dia sangat menyukai selancar ombak dan senang berkompetisi.
“Hal yang indah adalah saya tidak akan berhenti berkompetisi dan berselancar, itu adalah salah satu hal terbaik untuk dilakukan,” kata Rio.
“Saya hanya harus terus bekerja keras dan terus melangkah maju, tapi menurut saya itu adalah pembelajaran yang sangat besar dan bagus untuk bekerja lebih keras.”
“Kekalahan ini tidak akan terlupakan, satu lagi tercatat di dalam buku,” ujar peselancar berdarah Jawa-Jepang itu.
Setelah menempati urutan ketiga dalam Heat pada babak pertama, Minggu (28/7) WIB, Rio harus melakoni babak kedua, yang merupakan babak eliminasi, untuk terus berkompetisi di Olimpiade Paris.
Atlet selancar ombak Afrika Selatan Jordy Smith harus mengubur mimpinya meraih medali di Olimpiade Paris setelah Rio mencatatkan nilai yang tidak lebih baik dari pesaingnya dalam Heat 3 pada hari Senin (29/7) WIB.
Indonesia mewakili di Olimpiade Paris 2024 untuk kali kedua. Ia kalah dari peselancar Jepang Kanoa Igarashi pada babak ketiga, atau 16 besar besar Olimpiade Tokyo 2020, yang kemudian meraih medali perak.
Sumber Antaranews