Donald Trump: Denmark Akan Dikenakan Tarif Tinggi Jika Cegah Greenland Gabung AS

0
(0)

Arsip foto – Mantan presiden Amerika Serikat, Donald Trump (tengah), mengepalkan tangannya sesaat sebelum berangkat dari Trump Tower untuk menghadiri sidang dakwaan terhadap dirinya di Pengadilan Pidana Manhattan di New York, Amerika Serikat pada Selasa (4/4/2023). ANTARA/Xinhua.

Washington – Pada Selasa (7/1) Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bahwa jika Denmark menolak untuk bergabung dengan AS, Washington akan mengenakan tarif yang lebih tinggi kepada negara tersebut.

“Kami membutuhkan Greenland untuk tujuan keamanan nasional. Masyarakat bahkan tidak tahu apakah Denmark mempunyai hak hukum atas wilayah tersebut. Namun, jika mereka (Denmark) memilikinya, mereka harus menyerahkannya karena kami memerlukannya untuk keamanan nasional, yaitu untuk dunia bebas,” kata Trump pada konferensi pers di New York Mar-a-Lago.

Trump menyatakan bahwa masyarakat Greenland mungkin memilih untuk bergabung dengan AS atau memperoleh kemerdekaan, dan bahwa tidak ada yang tahu bahwa Denmark memiliki hak yang tepat untuk Greenland.

Trump juga menyatakan bahwa dia akan menerapkan tarif yang sangat tinggi kepada Denmark jika mereka tidak melakukannya.

Selain itu, Trump menyatakan bahwa dia tidak mempertimbangkan untuk mengakuisisi Kanada dengan kekuatan militer, tetapi dia tidak dapat menjamin hal yang sama untuk Greenland dan Terusan Panama.

“Saya tidak dapat meyakinkan Anda, jika Anda berbicara tentang Panama dan Greenland, tidak, saya tidak dapat meyakinkan Anda, tentang kedua hal tersebut. Namun saya dapat mengatakan ini, kita memerlukannya (Terusan Panama dan Greenland) untuk keamanan ekonomi,” kata Trump ketika ditanya terkait penggunaan kekuatan militer dalam mengambil alih wilayah-wilayah ini.

Selain itu, Trump menyatakan bahwa AS hanya akan menggunakan “kekuatan ekonomi” dalam hal Kanada.

Hingga tahun 1953, Greenland adalah koloni Denmark. Namun, pada tahun 2009, Greenland menjadi otonomi dan memiliki pemerintahan sendiri dan pilihan untuk independen dalam kebijakan dalam negeri.

Klaim Trump atas pulau tersebut pertama kali diumumkan pada 2019, selama masa jabatan presiden pertamanya.

Lima tahun kemudian, pada 2024, segera setelah memenangkan pemilihan presiden AS, Trump mengulangi keinginan untuk memiliki Greenland dengan menyatakan bahwa itu adalah “kebutuhan mutlak” bagi AS.

Sumber: Sputnik-OANA

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

0Shares

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *