Jihan Fahira terjun ke dunia politik. Foto: Istimewa
Jakarta – Selama tahun pertamanya sebagai anggota DPD, pesinetron Jihan Fahira mengakui mengalami shock kultur karena dia baru saja menjadi anggota dewan.
Istri Primus Yustisio menceritakan apa yang dia lihat dan rasakan saat belum menjabat ketika dia melihat anggota dewan rapat. Dia menyoroti fakta bahwa anggota dewan tidur selama pertemuan.
“Kalau kita sama-sama lihat di socmed, kalau lihat ada nih anggotanya siapa aja misalnya ada yang lagi klek (mencontohkan kepala melenggut karena mengantuk), habis kan, habis dicaci maki. Termasuk aku juga gitu (kalau lihat anggota dewan tertidur). Kalimatnya kan (yang biasa keluar), sudah digaji bukannya kerja, tidur, malah gini,” cerita Jihan Fahira di studio Rumpi: No Secret, Kamis (21/11/2024).
Jihan mengakui bahwa kondisi rapat berjam-jam sekarang dialami ibu empat anak itu.
“Kalau lagi paripurna bukan satu jam, tapi empat jam, lima jam, bahkan hari pertama dilantik itu sampai jam setengah 4 pagi. Manusia normal pasti ada-lah rasa ngantuk,” kata Jihan Fahira.
Setelah itu, Jim menjelaskan bagaimana pekerjaan seorang anggota dewan bekerja di lapangan. Mereka terus membawa keluhan masyarakat dan masukan ke rapat.
“Kerja sejatinya itu kan di dapil, kita bawa program, buat daerah kita. Sejatinya kerjanya di situ. Kalau kita di kantor, rapat, kita evaluasi, kita ajukan, saya punya ini, saya punya keluhan ini. Kita ajukan ke pimpinan. Kalau sidang paripurna gabungan seluruh provinsi kita bawa hasil reses apa aja,” jelasnya.
Perempuan berusia 46 tahun itu senang dibuat tercengang karena masih ada orang yang ingat sinetronnya masa lalu. Sinetron Tersayang, yang tayang antara tahun 1998 dan 2000, masih sangat jelas.
“Kayak kemarin di Bandung. Lucu aja teman-teman yang di sana kan campur ada PNS ada honorer, mereka pas ketemu aku separuh melihatnya, ‘Aku dulu nonton Kakak loh’. Ada yang pakai topi (tersayang). Aku tersanjung melihatnya loh, kok masih ada yang ingat, itu kan tahun ’98,” ungkap Jihan Fahira.
Sumber Detikhot