Ilustrasi virus (Foto: Getty Images/Grafissimo)
Jakarta—Menurut Kementerian Kesehatan Israel, jumlah kematian virus West Nile yang mematikan di Israel meningkat menjadi 38 orang. Sejak awal wabah, jumlah kasus infeksi virus terus meningkat, mencapai rekor tahunan tertinggi 566.
Lebih dari setengah dari mereka yang terinfeksi berusia enam puluh tahun atau lebih, dan lebih dari seratus orang di antara mereka berusia di atas delapan puluh tahun. Selain itu, ada sedikitnya empat kasus yang melibatkan anak berusia sembilan tahun atau lebih muda, dan 20 kasus yang melibatkan orang berusia 10 hingga 19 tahun.
Kementerian Kesehatan Israel telah menyatakan bahwa sebagian besar infeksi yang terdeteksi sejauh ini terjadi di Israel tengah, bersama dengan beberapa kasus di kota Haifa di utara dan kota gurun Negev, Beer Sheva di selatan, seperti yang dilaporkan The Star.
Meskipun jumlah kasus tahun ini meningkat, tidak ada gejala klinis yang tidak biasa yang ditemukan pada pasien. Rumah sakit di Tel Aviv saat ini merawat pasien yang terinfeksi virus. Sejauh ini, nyamuk adalah sumber virus.
Otoritas Israel sebelumnya meminta pejabat untuk meningkatkan pengawasan dan upaya pemusnahan nyamuk, menekankan pentingnya kesadaran publik dan tindakan pencegahan. Nyamuk yang menghisap darah burung yang terinfeksi dapat membawa virus West Nile ke manusia.
Sekitar 80% orang yang terinfeksi virus West Nile tidak menunjukkan gejala apa pun. Di sisi lain, sekitar 20% pasien menunjukkan gejala seperti demam, sakit kepala, dan nyeri tubuh.
Komplikasi langka seperti radang otak akut atau meningitis dapat terjadi pada kurang dari 1% pasien yang terinfeksi.
Kementerian Kesehatan Israel juga merekomendasikan agar orang menggunakan produk anti nyamuk dan alat untuk mengusir nyamuk di daerah permukiman.
Sumber DetikHealth