Boba termasuk minuman tinggi gula tambahan. (Foto: Shutterstock)
Jakarta – Mengurangi asupan gula secara bertahap dapat membantu kesehatan secara keseluruhan, termasuk mempertahankan berat badan dan kadar gula darah yang sehat. Konsumsi gula yang berlebihan dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.
Untuk mengurangi jumlah gula yang mereka makan, beberapa orang mengikuti tantangan “tanpa gula”, yang terdiri dari berbagai macam tantangan yang berlangsung selama tiga puluh hari, tetapi sebagian besar memiliki pedoman yang sama.
Selama 30 hari, tujuan utamanya adalah untuk menghindari gula tambahan sepenuhnya. Sebaliknya, fokuskan diri Anda pada mengonsumsi makanan utuh yang kaya nutrisi, seperti sayur-sayuran, buah-buahan, dan produk susu. Gula alami yang ditemukan dalam makanan ini aman untuk dikonsumsi.
Diet apa pun yang mengurangi atau menghentikan konsumsi gula tambahan cenderung mengurangi obesitas dan menawarkan manfaat kesehatan lainnya, terutama bagi mereka yang mengonsumsi gula tambahan secara teratur.
Konsistensi, bagaimanapun, merupakan komponen utama dari pola diet apa pun. Anda mungkin tidak dapat mencapai tujuan tanpa gula selama tiga puluh hari. Berhenti mengonsumsi gula selama 30 hari dapat memberikan dampak signifikan bagi kesehatan tubuh
Dikutip dari Healthline, berikut yang terjadi pada tubuh saat berhenti konsumsi gula selama 30 hari.
Efek stop gula 30 hari
1. Gula darah turun
Mengonsumsi makanan dan minuman yang sering mengandung gula dapat membahayakan pengelolaan gula darah dan meningkatkan risiko diabetes tipe 2, menurut beberapa penelitian.
Mengurangi asupan gula adalah metode yang bagus untuk menurunkan kadar gula darah dan insulin, tetapi efeknya singkat.
2. Berat badan turun
Mengurangi asupan gula dapat mengurangi kalori total yang dikonsumsi, sehingga banyak orang mengalami penurunan berat badan. Ini terutama terjadi karena gula sering kali terkandung dalam makanan tinggi kalori dan rendah nutrisi.
Makanan dan minuman dengan banyak gula tambahan cenderung tinggi kalori dan rendah nutrisi yang mengenyangkan seperti protein dan serat. Dengan demikian, pola makan tinggi makanan manis telah dikaitkan dengan penambahan berat badan, obesitas, dan penyakit kronis lainnya.
Mengurangi gula tambahan dapat membantu menurunkan berat badan terutama jika dipadukan dengan pola makan padat nutrisi.
3. Kesehatan mulut terjaga
Asupan gula tambahan dari minuman manis sangat terkait dengan peningkatan risiko gigi berlubang dan kerusakan gigi. Hal ini karena bakteri di mulut Sumber Tepercaya memecah gula dan menghasilkan asam yang dapat merusak gigi. Dengan demikian, mengurangi gula tambahan dapat melindungi gigi.
4. Berdampak ke kesehatan hati
Diet tinggi gula, terutama diet tinggi fruktosa, dapat meningkatkan risiko terkena NAFLD, suatu kondisi yang ditandai dengan penumpukan lemak di hati.
Mengurangi gula, terutama makanan dan minuman yang dimaniskan dengan sirup jagung fruktosa tinggi, dapat mengurangi lemak hati dan meningkatkan kesehatan hati.
5. Menyehatan jantung
Mengurangi konsumsi gula dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung. Gula berlebih dikaitkan dengan faktor risiko seperti obesitas, tekanan darah tinggi, dan peradangan. Oleh karena itu mengurangi asupan gula bisa berdampak baik ke kesehatan jantung.
Setelah 30 hari, banyak orang melaporkan bahwa mereka mulai menikmati rasa alami dari makanan tanpa tambahan gula. Rasa makanan menjadi lebih kaya dan lebih memuaskan.
Berhenti konsumsi gula selama 30 hari dapat menjadi tantangan, tetapi manfaat kesehatan yang ditawarkan sering kali sepadan dengan usaha yang dilakukan. Jika Anda mempertimbangkan untuk mengurangi gula, pastikan untuk menggantinya dengan pilihan makanan sehat yang kaya nutrisi.
Sumber Detikhealth